REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyumas, Jawa Tengah tingkatkan kesiapsiagaan antisipasi banjir.
"Pemkab Banyumas terus tingkatkan kesiapsiagaan bencana dalam arti semua elemen yang berkaitan dengan penanggulangan bencana sudah siap," kata Sekretaris BPBD Banyumas Ariono Poerwanto di Purwokerto, Jumat (24/1).
Dia menjelaskan, kesiapan tersebut meliputi personel hingga peralatan pendukung.
"Pemkab bersama TNI/Polri, instansi vertikal, organisasi-organisasi, relawan, semua meningkatkan kesiapsiagaan terhadap kemungkinan adanya bahaya atau bencana," katanya.
Dia mengatakan, bencana yang menjadi fokus perhatian utama pada puncak musim hujan adalah banjir, longsor serta angin kencang.
"Bencana yang menjadi fokus perhatian meliputi banjir, longsor dan angin kencang. Sejauh ini telah terjadi pohon tumbang akibat angin kencang yang tersebar di beberapa titik," katanya.
Sebelumnya, BPBD Banyumas, Jawa Tengah mengimbau warga untuk mewaspadai kejadian angin kencang menyusul makin tingginya tingkat curah hujan di wilayah setempat.
Hal tersebut disampaikan terkait kejadian pohon tumbang di sejumlah titik di Kabupaten Banyumas pada Rabu (25/12).
Dia menyebutkan, berdasarkan pemetaan yang dilakukan oleh BPBD Banyumas, laporan kejadian pohon tumbang dan atap rumah roboh berasal dari 12 desa/kelurahan dari enam kecamatan yang ada di Banyumas.
"Untuk itu kami terus mengimbau warga agar tidak panik namun tetap meningkatkan kewaspadaan guna mendukung upaya pengurangan risiko atau mitigasi angin kencang," katanya.
Sementara itu, Kepala Stasiun Geofisika Banjarnegara (BMKG Banjarnegara) Setyoajie Prayoedhie mengimbau masyarakat untuk selalu berhati-hati dan waspada khususnya ketika terjadi hujan lebat dengan durasi yang lama dan disertai angin kencang.
Dia menambahkan, pihaknya terus melakukan koordinasi dengan instansi terkait termasuk memberikan informasi cuaca secara berkala guna mendukung upaya mitigasi atau pengurangan risiko bencana.