Jumat 24 Jan 2020 10:46 WIB

Korban Gempa Palu Berharap Segera Terima Bantuan Pemerintah

Korban gempa Palu sangat berharap bantuan dana stimulan tahap II secepatnya bisa cair

Personil TNI bersama sejumlah pekerja mengerjakan pembangunan hunian tetap (Huntap) bantuan Yayasan Budha Tzu Chi bagi korban bencana gempa, tsunami dan likuefaksi di Kelurahan Tondo, Palu, Sulawesi Tengah, Senin (1/7/2019).
Foto: Antara/Mohamad Hamzah
Personil TNI bersama sejumlah pekerja mengerjakan pembangunan hunian tetap (Huntap) bantuan Yayasan Budha Tzu Chi bagi korban bencana gempa, tsunami dan likuefaksi di Kelurahan Tondo, Palu, Sulawesi Tengah, Senin (1/7/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, PALU  - Sejumlah warga korban bencana alam gempa bumi 7,4 SR di Kota Palu, Sulawesi Tengah sangat berharap segera menerima bantuan dana perbaikan rumah yang rusak akibat bencana pada 28 September 2018.

Made Suartana (52) mengaku rumahnya mengalami kerusakan akibat gempa bumi dua tahun lalu dan sampai sekarang belum juga mendapatkan bantuan dana dari pemerintah. Padahal, pemerintah disebut mengalokasikan dana rehabilitasi bangunan-bangunan tempat tinggal yang mengalami kerusakan ringan, sedang dan berat.

"Saya belum tahu rumah saya masuk dalam kategori mana," kata dia, Jumat (24/1).

Ia mengaku sangat berharap bantuan dana stimulan tahap II secepatnya bisa cair sehingga mereka bisa memperbaiki kembali rumahnya yang rusak.

"Kami hanya dengar bahwa bantuan dana stimulan tahap II yang diperuntukan bagi rumah rusak ringan maupun sedang akan segera cair," katanya.

Dia juga mengatakan dalam beberapa hari terakhir ini tim verifikasi baik dari Pemkot Palu bersama pihak kelurahan sedang turun lapangan untuk memastikan warga yang akan menerima bantuan dimaksud. Berdasarkan pembagian bantuan dana untuk bangunan rusak berat Rp50 juta, rusak sedang Rp25 juta dan rusak ringan Rp10 juta.

Hal senada juga disampaikan Markus, seorang warga korban gempa yang rumahnya juga ikut rusak dan tidak bisa lagi ditinggali. "Rumah saya lantainya berantakan diterjang gempabumi," kata dia.

Sekarang ini, katanya, karena dana belum juga cair, ia terpaksa membangun rumah disebelah rumahnya yang rusak,meski hanya menggunakan kayu/papan.

"Yang penting bisa untuk tempat tinggal sementara, sambil menunggu bantuan dana stimulan tahap II cair," kata Maskus.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement