Jumat 24 Jan 2020 01:36 WIB

Warga yang Ingin Bepergian ke China Agar Jaga Kondisi

Jika tengah sakit demam dan tidak fit, tubuh bisa terdeteksi alami peningkatan suhu.

Rep: Farah Noersativa/ Red: Andi Nur Aminah
Petugas kesehatan mengenakan pakaian anti bahan berbahaya (hazardous material suit) memerilksa suhu tubuh penumpang yang datang dari daerah Wuhan di  Bandara Beijing, China.  Wabah Virus Wuhan di China telah memakan korban 17 orang meninggal dan ratusan lainnya positif terjangkit.
Foto: Emily Wang/AP
Petugas kesehatan mengenakan pakaian anti bahan berbahaya (hazardous material suit) memerilksa suhu tubuh penumpang yang datang dari daerah Wuhan di Bandara Beijing, China. Wabah Virus Wuhan di China telah memakan korban 17 orang meninggal dan ratusan lainnya positif terjangkit.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kasus infeksi virus corona menjadi momok tersendiri bagi masyaakat, terutama bagi yang telah merencanakan kepergiannya ke luar negeri. Dokter spesialis penyakit dalam RSCM, yang juga praktisi kesehatan, Prof dr Ari Fahrial Syam, kepada Republika.co.id menekankan, masyarakat yang hendak bepergian, harus dalam keadaan sehat dan kondisi fit.

“Yang terpenting kita berangkat dalam keadaan sehat artinya daya tahan tubuh kita baik. Saya menganjurkan untuk masyarakat yang sedang tidak fit sedang demam atau batuk pilek untuk menunda keberangkatan ke luar negeri,” jelas Ari, Kamis (23/1).

Baca Juga

Jika tengah sakit demam dan tidak fit, dia mengatakan tubuh akan memiliki potensi terdeteksi mengalami peningkatan suhu tubuh saat memasuki bandara di luar negeri. Jika terdeteksi demikian, maka diperlakukan khusus untuk diobservasi dan bahkan diisolasi.

Tentu kondisi ini akan membuat tak nyaman dan dapat mengganggu, mengingat kita mengalami di negara orang. Oleh sebab itu, dia menyarankan kepada masyarakat yang sedang dalam keadaan tidak fit, untuk tidak bepergian ke luar negeri.

Ari pun memberikan tips kepada masyarakat yang hendak berkunjung atau melakukan transit di China. Pertama, masyarakat diminta untuk tetap makan makanan bergizi dan minum yang cukup.  “Termasuk mengonsumsi buah dan sayur-sayuran. Harus dipastikan bahwa kita selalu mengonsumsi makanan dan minuman yang higienis dan fresh,” jelas dia.

Sebagai antisipasi, dia juga meminta masyarakat untuk menghindari makanan dan minuman yang manis, gorengan, dan minuman yang dingin. Sebab, hal-hal itu bisa merangsang iritasi tenggorokan.

Kedua, jika berada di keramaian, dia meminta agar selalu menggunakan masker, terutama masker N95. Sebab, masker itu diperuntukan bagi orang sehat dan bertujuan mencegah terhirupnya virus dan partikel halus.

Ketiga, selalu mencuci tangan dengan sabun atau antiseptik cair, baik sebelum dan sesudah makan. Mencuci tangan juga harus dilakukan setelah melakukan kontak dengan sesuatu yang juga disentuh oleh orang lain.  “Keempat, usahakan tetap tidur cukup, minimal enam jam dalam 24 jam selama berada di China,” tambah dia.

Kelima, jika mengalami demam dan batuk, usahakan untuk periksa dan mencari pertolongan dokter. Menutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin sangat dianjurkan untuk penyebaran virus.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement