Kamis 23 Jan 2020 15:07 WIB

Bangkai Sampah Banjir Lebak Masih Berserakan

Bangkai sampah banjir dan longsor di Kampung Cigobang, Lebak masih berserakan

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Bangkai sampah banjir dan longsor di Kampung Cigobang, Lebak masih berserakan. Ilustrasi.
Foto: Antara/Muhammad Bagus Khoirunas
Bangkai sampah banjir dan longsor di Kampung Cigobang, Lebak masih berserakan. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Bangkai sampah banjir bandang dan longsor di Kampung Cigobang, Kabupaten Lebak, hingga 22 hari terakhir masih berserakan. Hingga saat ini belum dilakukan pembersihan terhadap sampah-sampah tersebut.

"Semua warga di sini masih tinggal di Posko Pengungsian Dodiklatpur Ciuyah," kata Uhartini, seorang warga Cigobang, Desa Banjarsari, Kecamatan Lebak Gedong, Kabupaten Lebak, Kamis.

Baca Juga

Perkampungan Cigobang, Kecamatan Cigobang, yang diterjang banjir bandang dan longsor masuk kategori terparah dibandingkan daerah lainnya. Selain ratusan rumah rusak berat hingga hilang, enam warga setempat meninggal dunia tertimbun tanah.

Saat ini, masyarakat juga belum kembali ke permukiman dan lebih memilih tinggal di posko pengungsian. Aneka sampah yang berserakan di Kampung Cigobang beraneka ragam mulai bangunan rumah, onggokan kayu, sampai kendaraan.

"Kami melihat kampung itu sudah tidak ada kegiatan manusia, karena masyarakat masih trauma untuk melakukan pembersihan maupun tinggal di sana," ujar Uhartini yang selamat dari bencana alam itu.

Lilis, seorang warga Cigobang lainnya, mengatakan dirinya ketika terjadi banjir bandang dan longsor Rabu (1/1) pagi dapat menyelamatkan diri bersama anak dan suami. Mereka berlarian ke arah masjid setempat.

Mereka mendengar hantaman air banjir dan longsoran tanah menerjang tempat tinggalnya. "Kami merasa ketakutan jika mendengar mesin mobil karena trauma bencana banjir bandang dan longsor itu," katanya menjelaskan.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Kaprawi mengatakan hingga saat ini perkampungan Cigobang Kecamatan Lebak Gedong belum dihuni warga. Bahkan, tumpukan sampah masih berserakan termasuk bangkai mobil dan rumah yang hancur maupun tertimbun.

Masyarakat Cigobang hingga kini masih tinggal di Posko Pengungsian Dodiklatpur dan di tempat lainnya. Karena lokasi permukiman rawan longsor, warga ketakutan untuk kembali tinggal di sana.

Karena itu, pemerintah daerah berencana merelokasi warga Kampung Cigobang ke tempat yang lebih aman. "Kami masih menunggu petugas Badan Geologi yang melakukan survei lokasi untuk penetapan kawasan relokasi aman dari bencana alam itu," kata Kaprawi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement