Kamis 23 Jan 2020 06:29 WIB

Bocah 7 Tahun Diduga Korban Kekerasan

Yubuh bocah berusia 7 tahun ini hanya memiliki bobot 12 kilogram

Rep: Muhammad Fauzi Rdwan/ Red: Andi Nur Aminah
Ilustrasi kekerasan pada anak.  (ilustrator: Rahajeng Aulia Diaswari)
Ilustrasi kekerasan pada anak. (ilustrator: Rahajeng Aulia Diaswari)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- M Rizki, bocah berusia 7 tahun asal Lamajang, Pangalengan, Kabupaten Bandung diduga menjadi korban kekerasan oleh orangtuanya berinisial J dan S. Akibatnya, tubuh bocah berusia 7 tahun ini hanya memiliki bobot 12 kilogram dan mengalami pendarahan serta penurunan kesadaran.

Kondisi mengenai M Rizki sempat menjadi pembahasan di media sosial dan mendapatkan tanggapan beragam dari warganet. Mereka bersimpati kepada M Rizki yang mengalami dugaan kekerasan dari orangtuanya.

Baca Juga

Kasi Pencegahan dan Pelayanan Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A), Yadi Setiadi meminta agar orangtua lebih bijak saat memarahi anak. Selain itu, orangtua diminta lebih aktif memantau perkembangan anak. "Intinya jadinya kita harus membangun ketahanan keluarga, sebagai orangtua harus bijak. Kalau marah jangan kelewatan," ujarnya, Kamis (23/1).

Selain itu, menurutnya orangtua harus memantau perkembangan anak. Sebab dalam beberapa kasus orangtua yang tidak berada di rumah seringkali anak mengalami sesuatu.

Yadi Setiadi mengatakan M Rizki sempat mendapatkan perawatan di RSHS pada 19 September lalu karena mengalami kesehatan yang menurun. Bahkan dokter yang merawat M Rizki menduga jika kondisinya diduga terjadi akibat kekerasan.

"Dari RSHS (19 September), ada pasien yang dirujuk dari RSUD Soreang, berbobot 12 kilogram. Info dokter, dia mengalami mal nutrisi, pendarahan otak dan borok di panggul dan kepala serta terjadi penurunan kesadara. Selain itu juga mengalami gizi buruk. RSHS menduga ada kekerasan," ujarnya.

Menurutnya, pihak rumah sakit melaporkan hal tersebut kepada lembaga perlindungan perempuan dan anak Provinsi Jawa Barat. Sedangkan M Rizki masih mendapatkan perawatan intensif di RSHS dan berangsur lebih baik meski belum 100 persen pulih.

"Selama perawatan di RSHS (sampai Oktober), Rizki sudah ada bisa merespons walaupun hanya bisa mengerang. Pasca perawatan di RSHS dirujuk ke Al Islam karena matanya masih memakai selang dan tidak mungkin dibawa ke rumah," katanya.

Sejak berusia 3 bulan, ia mengatakan Rizki sudah dititipkan orangtuanya kepada bibinya yaitu Alit. Orangtuanya menitipkan Rizki menurutnya diduga karena faktor ekonomi dimana pekerjaan J seorang buruh tani. Bahkan diketahui, anak-anak J lainnya pun ada yang dititipkan.

Pada usia 7 tahun, Yadi mengatakan orangtua angkatnya, Alit yang menderita penyakit jantung menitipkan Rizki ke orangtua kandungnya karena hendak berobat sekitar dua bulan. Pascaselesai pengobatan di bulan September 2019, orangtua angkatnya tersebut kaget melihat kondisi Rizki yang sudah tidak berdaya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement