REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) jalankan upaya mitigasi kebakaran hutan dan lahan saat musim kemarau tiba. Upaya tersebut melalui kordinasi dengan pemerintah daerah (pemda) di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.
"BNPB sebagai lead(pemimpin) akan berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga maupun pemerintah daerah untuk bersama-sama melakukan pencegahan lebih awal," kata Direktur Kesiapsiagaan BNPB Johny Sumbungdi sela diskusi publik perihal restorasi gambut di Jakarta Selatan, Rabu (22/1).
Dalam upaya mitigasi kebakaran hutan dan lahan,BNPB meminta pemda menyampaikan informasi mengenai prakiraan iklim dan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sampai ke tingkat kepala desa.
Ia juga mengemukakan bahwa salah satu masalah dalam pelaksanaan kegiatan mitigasi kebakaran hutan dan lahan adalah penggantian aparat badan penanggulangan bencana.
"Kita sudah latih, sudah memberikan pemahaman, lalu orang-orangnya diganti lagi dan sebagainya. Itulah kondisi di daerah. Tetapi kami tetap melakukan koordinasi setiap saat dengan pemerintah daerah baik di provinsi maupun kabupaten, kota," kata Johny.
Upaya mitigasi kebakaran hutan dan lahan, ia menjelaskan, juga mencakup survei ke daerah-daerah yang lahan gambutnyabeberapa kali terbakar.
BNPB berencana melakukan pembasahan pada lahan gambut yang kering guna mencegah kebakaran hutan dan lahan pada musim kemarau, yang menurut prakiraan BMKGberlangsung April sampai Oktober 2020.