REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainuddin Amali, mengatakan persiapan pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua masih terus berjalan. Kini termasuk PT Pelni yang siap menyediakan hotel terapung guna mengantisipasi kebutuhan akomodasi selama penyelenggaraan PON 2020 pada Oktober.
Menpora Zainudin Amali sebelumnya menggelar pertemuan dengan Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Marciano Norman dan Gubernur Papua Lukas Enembe. Dalam pertemuan di Gedung Kemenpora, Senayan, Jakarta, Selasa (21/1) tersebut, Menpora mengatakan persiapan pelaksanaan PON 2020 masih terus berjalan.
Terkait venue, Zainuddin mengatakan venue yang dikerjakan dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) itu akan selesai pada Maret. Adapun venue yang dibiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional (APBN) itu selesai pada Juli.
Adapun untuk acara pembukaan dan penutupan akan diambil alih oleh pihak yang mengerjakan pembukaan dan penutupan pada ASIAN Games 2018 dan ASIAN Paragames 2018 lalu. ''Jadi mudah-mudahan akan meriah dan sebagus itu. Kita laksanakan di tanah Papua karena kita tidak mau tangung-tanggung,'' kata Zainuddin.
Hotel Apung
Sementara Kepala PT Pelni Jayapura, Harianto Sembiring di Jayapura, Rabu (22/1), mengatakan secara umum Pelni siap membantu mengatasi kekurangan akomodasi. Mereka siap mengerahkan kapal untuk dijadikan hotel terapung.
Pihaknya memang sudah ada pembicaraan awal dengan penyelenggara, namun hingga kini belum dapat dipastikan berapa besar kebutuhannya. "Karena itulah kami belum dapat memastikan berapa banyak kapal yang disiapkan untuk dijadikan hotel terapung," kata Sembiring seraya menambahkan pihaknya masih menunggu permintaan dari panitia.
Pelni saat ini mengoperasikan lima kapalnya untuk melayani rute hingga ke Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta dengan kapasitas berbeda-beda. Dari lima kapal yang beroperasi, yang memiliki kapasitas besar adalah KM Labobar dengan daya tampung 3.000 penumpang. Kemudian KM Sinabung berkapasitas 2.000 penumpang dan KM Gunung Dempo dengan kapasitas 1.600 penumpang.
"Kemudian KM Dabonsolo sebanyak 1.500 penumpang dan KM Ciremai 1.000 penumpang," kata Sembiring.