REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memetakan wilayah daerah yang akan direhabilitasi setelah terjadi banjir bandang dan tanah longsor. KLHK mengumumkan rencana untuk merehabilitasi kawasan DAS Ciujung dan Cidurian setelah banjir bandang dan tanah longsor melanda Kabupaten Lebak di Banten dan Kabupaten Bogor di Jawa Barat.
"Untuk saat ini, karena mungkin kondisi di sana masih belum stabil jadi untuk penanganannya mungkin kita perlu memetakan dulu mana daerah yang sudah stabil dan mana yang masih bergerak," ujar peneliti dari Puslitbanghutan BLI KLHK Budi Hadi Narendra.
Menurut data KLHK daerah tersebut memiliki kemiringan lereng lebih dari 30 persen. Hal ini menjadikannya rawan dan membutuhkan upaya mitigasi agar kejadian yang sama tidak berulang.
KLHK mengusulkan soil bioengineering sebagai salah satu upaya mitigasi untuk menstabilkan lereng yang rawan. Soil bioenineering adalah metode menutupi permukaan lereng yang terbuka dengan tanaman agar akar tanaman dapat meningkatkan kohesi atau kekokohan tanah.
Metode ini menggunakan vegetasi seperti vetiver yang memiliki akar dengan infiltrasi yang baik untuk mencengkram tanah dan menyerap air. Namun vetiver saja tidak cukup untuk menjadi vegetasi penutup yang membantu usaha pencegahan longsor dan diperlukan jenis pohon yang lebih kuat untuk ditanam di wilayah rehabilitasi.
"Itu salah satu pertimbangan karena tanaman jenis rumput relatif pendek (umurnya) makanya kita harus kombinasikan dengan jenis-jenis tanaman pohon yang relatif lebih panjang umurnya," ucap dia.