Selasa 21 Jan 2020 22:00 WIB

Pembangunan LRT Bandara Bali akan Selesai pada 2022

Proyek pembangunan LRT Bandara Bali akan mulai dikerjakan 2020

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Penandatanganan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/ MoU) antara perusahaan BUMN konstruksi PT Nindya Karya (Persero) dengan Samsung Engineering di Seoul, Korea Selatan, Senin (16/12).
Foto: dok. Humas BKPM
Penandatanganan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/ MoU) antara perusahaan BUMN konstruksi PT Nindya Karya (Persero) dengan Samsung Engineering di Seoul, Korea Selatan, Senin (16/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Nindya Karya melakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan Korea Rail Network Authority (KRNA) dan Korea Overseas Infrastructure and Urban Development Corporation (KIND) di Kantor Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pada Selasa, (21/1). Ketiganya akan bekerja sama dalam pembangunan Light Rapit Transit (LRT) Ruas Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali.

Plt Direktur Utama Nindya Karya Haedar A Karim menyebutkan, proyek tersebut akan mulai dibangun tahun ini. "Tiga bulan setelah tanda tangan dengan Angkasa Pura. Kita usahakan tahun ini mulai kontruksi," ujarnya di Jakarta, Selasa, (21/1).

Baca Juga

Rencananya, besok, (22/1), Nindya Karya bersama KRNA dan KIND akan bertemu Angkasa Pura (AP) untuk melakukan penandatanganan nota kesepahaman. Sekaligus membahas proyek lebih lanjut.

Haedar menyatakan, pembangunan LRT tersebut bakal memakan waktu selama satu setengah tahun sampai dua tahun. Maka diperkirakan selesai pada 2022 mendatang.

Ia menjelaskan, LRT dibangun kurang lebih sepanjang 3,5 Kilometer (Km). Dari Kuta sampai Bandara I Gusti Ngurah Rai.

"Kita buat MRT (LRT) full di bawah tanah, karena di adat mereka di atas itu nggak boleh. Jadi mereka minta kita buat di bawah, kedalamannya kurang lebih sama seperti di Jakarta yakni 30 meter," jelasnya.

AP, lanjutnya, ingin LRT tersebut nantinya menjadi pusat check-in seluruh penumpang. Dengan begitu, kepadatan di parkiran bandara bisa dikurangi."Jadi nanti seluruh penumpang di situ diantar pakai kereta api. Mereka (AP I) minta ada dua stasiun, kita akan buat satu stasiun di Kuta," jelas dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement