Selasa 21 Jan 2020 19:57 WIB

Ajengan Masuk Sekolah di Jabar Dimulai Februari Ini

Ajengan Masuk Sekolah digagas sebagai upaya meningkatkan moral dan akhlak pemuda

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum. Ajengan Masuk Sekolah digagas sebagai upaya meningkatkan moral dan akhlak pemuda
Foto: Republika/Nugroho Habibi
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum. Ajengan Masuk Sekolah digagas sebagai upaya meningkatkan moral dan akhlak pemuda

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemprov Jabar, serius mematangkan program Ajengan Masuk Sekolah (AMS). Menurut Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar akan meluncurkan program pada Februari 2020.

Program ini digagas sebagai bentuk kontribusi Pemda Provinsi Jabar dalam meningkatkan moral dan akhlak generasi muda sesuai dengan instruksi Pemerintah Pusat terkait pendidikan karakter.

“Harapannya anak-anak SMA yang akan menjadi pemimpin di mana yang akan datang memiliki keimanan dan ketakwaan yang hebat, serta memiliki akidah yang kuat dan moral yang maksimal,” ujar Uu saat memimpin Rapat Persiapan Kegiatan AMS di Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (21/1).

Uu menjelaskan, pilot project program AMS akan diterapkan di SMA Negeri. Jika program berjalan baik dan sukses, tidak menutup kemungkinan akan dijalankan di SMA Swasta. Nantinya, MUI Jabar akan terlibat dalam penyeleksian ajengan yang mengajar di sekolah.

“Tapi kemampuannya dalam menyampaikan harus benar-benar kyai yang bisa bicara menyampaikan ilmu supaya diterima oleh anak-anak sekolah. Kemudian juga kurikulumnya juga harus benar-benar jangan mengganggu kurikulum yang sudah ada,” papar Uu.

Nantinya, kata Uu, materi yang disampaikan ajengan berasal dari kitab yang digunakan oleh pesantren. Antara lain Ta’lim Muta’allim, Sullamud Taufiq, dan Safinah. Sementara menurut Kepala Biro Pelayanan dan Pengembangan Sosial Setda Provinsi Jabar, Ida Wahidah, materi yang disampaikan tidak sama, namun terintegrasi dengan pendidikan agama di sekolah.

Program AMS, kata dia, terlaksana atas kerja sama Biro Pelayanan dan Pengembangan Sosial Setda Provinsi Jabar dengan Dinas Pendidikan Provinsi Jabar."Sasarannya selain murid, juga guru-guru dan kepala sekolah agar mempunyai persepsi yang sama mengenai agama islam," kata Ida.

Turut hadir dalam rapat persiapan program AMS Kepala Dinas Pendidikan Jabar dan perwakilan MUI Jabar, perwakilan Cabang Dinas Pendidikan di Jabar, dan perwakilan Pondok Pesantren di Jabar, dan MUI kabupaten/kota.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement