Selasa 21 Jan 2020 12:34 WIB

Kunjungan Wisatawan ke Situ Wanayasa Menurun

Banyak wisatawan berkujung ke destinasi baru berdampak pada kunjungan Situ Wanayasa.

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Dwi Murdaningsih
Gunung Parang, salah satu objek wisata di Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Purwakarta.
Foto: dok. Badega Gunung Parang
Gunung Parang, salah satu objek wisata di Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Purwakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA — Situ Wanayasa merupakan salah satu destinasi wisata unggulan di Kabupaten Purwakarta. Namun kunjungan wisatawan ke Situ Wanayasa akhir-akhir ini terus menurun.

Hal ini diakui Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga Pariwisata dan Kebudayaan (Disporaparbud) Kabupaten Purwakarta, Agus Hasan Saepudin. Agus mengakui sejumlah destinasi wisata baru yang bermunculan di Purwakarta berimbas pada penurunan kunjungan wisata ke Situ Wanayasa.

Baca Juga

“Kalau sekarang kan sudah banyak wisata baru, jadi wajar kalau jumlah wisatawan menurun,” kata Agus, Selasa (21/1).

Agus mengatakan destinasi wisata baru terus bemunculan di Purwakarta untuk menambah alternatif pilihan wisatawan. Mulai dari Taman Air Mancur Sribaduga, Kawasan Wisata Cikao, hingga yang terbaru Tajug Gede Cilodong. Tak ayal wisatawan pun ingin mencoba destinasi yang baru.

Dia juga tidak menampik persoalan menurunnya wisatawan yang datang ke Situ Wanayasa berdampak pada penurunan omset para pelaku UKM di wilayah tersebut. Namun demikian, wilayah Kecamatan Wanayasa, kini banyak bermunculan destinasi wisata baru yang bisa jadi pilihan.

“Memang berdampak terhadap para pedagang di sekitar Situ Wanayasa. Nah ditempat lainnya di sekitar kecamatan wanayasa, cukup menjanjikan," ujarnya.

Meski begitu, ia mengatakan akan terus mempromosikan Situ Wanayasa dengan berbagai upaya. Sehingga destinasi wisata di Kecamatan Wanayasa itu tetap mampu menyedot wisatawan dari berbagai daerah.

"Kita akan promosikan melalui media sosial milik Disporaparbud, sehingga jumlah wisatawan kembali meningkat," ujarnya.

Selain itu, pihaknya juga akan menghadirkan inovasi baru di tempat wisata tersebut. Jika diperlukan, dinas juga akan menggandeng pihak swata untuk kerjasama dan memerlukan sumberdaya yang lebih. Menurutnya pengelolaan dengan pihak ketiga bisa menjadi alternatif pengembangan wisata ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement