Senin 20 Jan 2020 12:24 WIB

Kerangka Manusia Duduk di Sofa Berjenis Kelamin Laki-Laki

Korban berusia antara 29 sampai 50 tahun.

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Teguh Firmansyah
Garis polisi.   (ilustrasi)
Foto: Antara/Oky Lukmansyah
Garis polisi. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Jajaran Satreskrim Polresta Bandung memastikan bahwa kerangka yang diduga tulang belulang manusia yang ditemukan duduk di sofa pada Selasa (14/1) di rumah warga di Jalan Sukamenak Indah, Kecamatan Margahayu, Kabupaten Bandung berjenis kelamin laki-laki. Usia kerangka tersebut yaitu paruh baya antara 29 sampai 50 tahun.

Kapolresta Bandung, Kombes Pol Hendra Kurniawan mengatakan pihaknya berupaya mengungkap identitas kerangka manusia tersebut. Namun, saat di olah tempat kejadian di lokasi tidak ditemukan identitas yang menunjukkan kerangka manusia itu siapa.

Baca Juga

"Yang perlu kami sampaikan, korban berjenis kelamin laki-laki, umurnya paruh baya di antara 29-50 tahun. Teknisnya tidak bisa kami sampaikan secara detail karena nanti itu akan berujung pada proses pembuktian lebih lanjutnya," ujarnya di Mapolresta Bandung, Senin (20/1).

Menurutnya, usia kematian korban berumur antara enam hingga satu tahun. Sejauh ini katanya, belum ada masyarakat yang melaporkan telah kehilangan salah seorang anggota keluarga.

Namun, pihaknya meminta masyarakat yang kehilangan anggota keluarga dengan ciri yang disebutkan bisa mendatangi kepolisian untuk dilakukan tes DNA mencocokkan dengan kerangka.

"Kita akan membuka hotline (081343520327), nomor yang akan dihubungi masyarakat untuk menyampaikan ciri cirinya. Nanti akan diseleksi yang mendekati ciri ciri kerangkanya akan kita dalami dan ambil sampel DNA-nya," katanya.

Saat ditemukan, Kapolresta Bandung menyebutkan korban tidak mengenakan pakaian dan hanya memakai ponco. Selain itu, identitas seperti kartu pengenal tidak ada sehingga pihaknya meminta bantuan forensik Rumah Sakit Sartika Asih.

"Waktu itu tidak ada yang mencium bau mayat sehingga sampai menjadi tulang tidak ada yang tahu. Baru diketahui sama tukang kebun yang akan bersih-bersih," katanya.

Spesialis Forensik Rumah Sakit Bhayangkara Sartika Asih, Dr Nurul Aida Fatia mengatakan Jumat (17/1) kemarin sudah melakukan pemeriksaan kepada kerangka manusia tersebut. Menurutnya, terlebih dahulu pihaknya menyusun kerangka dilanjutkan dengan tahapan identifikasi.

"Kita lakukan antropologi forensik, dari jenis kelamin itu laki laki, ciri yang menunjukan rasnya yaitu ras mongoloid artinya ras Asia. Dari kerangka kita bisa identifikasi usia yaitu antara dewasa hingga paru baya," katanya.

Sedangkan ciri lainnya yaitu ciri tinggi badan, medis yang akan menjadi bahan penyelidikan polisi. Menurutnya, beberapa sampel dari kerangka akan diambil untuk dikirim ke Puslabfor Polri untuk pemeriksaan DNA.

"Pemeriksaan DNA akan jauh lebih akurat tetapi tetap harus ada pembandingnya untuk data ketika dia masih hidup itu disesuaikan dengan keluarga," ungkapnya.

Terkait adanya dugaan kekerasan yang dialami korban hingga menyebabkan kematian, menurutnya hingga saat ini belum ada. "Belum bisa dipastikan apakah mengalami kekerasan atau apa," ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement