Senin 20 Jan 2020 04:21 WIB

Ibunda Sopir Bus Kecelakaan di Subang Minta Maaf

Sopir bus kecelakaan di Subang merupakan tulang punggung keluarganya.

Ibunda Sopir Bus Kecelakaan di Subang Minta Maaf. Seorang warga bersama petugas kepolisian mengamati lokasi kejadian kecelakaan tunggal bus P.O Purnamasari di Nagrog, Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Ahad (19/1/2020).
Foto: Antara/Raisan Al Farisi
Ibunda Sopir Bus Kecelakaan di Subang Minta Maaf. Seorang warga bersama petugas kepolisian mengamati lokasi kejadian kecelakaan tunggal bus P.O Purnamasari di Nagrog, Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Ahad (19/1/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNGPUTRI -- Risa (63 tahun), ibunda dari almarhum sopir bus Dede Purnama (41) yang busnya mengalami kecelakaan di Ciater Kabupaten Subang, Jawa Barat meminta maaf atas peristiwa itu karena menewaskan delapan orang.

"Minta maaf kepada korban yang banyak, minta dimaafin anak saya, bukan kemauan anak saya, saya minta dimaafin, kepada semua korban, dari anak saya sebagai sopir," ucap Risa dengan mata berkaca-kaca di kediamannya, Gunungputri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Ahad (19/1).

Baca Juga

Ia menganggap, kecelakaan itu merupakan musibah yang juga tak diharapkan oleh keluarganya. Hal itu karena Dede merupakan tulang punggung keluarganya dengan enam anak dan seorang istri.

"Bukan kepengen anak saya, ini musibah. Mudah-mudahan lancar semua, jangan ada halangan suatu apa pun," kata Risa.

Menurutnya, enam buah hati almarhum usianya masih anak-anak. Anak bungsunya berusia empat bulan, sedangkan anak sulungnya kini masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA).

Almarhum Dede dimakamkan Ahad (19/1) pagi di tempat pemakaman umum yang tak jauh dari rumahnya di Kampung Cikuda, Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor. Kecelakaan bus pariwisata PO Purnamasari dengan nomor polisi E 7508 W terjadi sekitar pukul 17.00 WIB, Sabtu (18/1) di Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat.

Bus tersebut diketahui membawa penumpang 58 orang. Bus tersebut akan bertolak ke Depok dari kawasan Tangkuban Parahu.

Berdasarkan data kepolisian, delapan orang meninggal dunia terdiri dari tujuh warga Kota Depok dan seorang sopir bus yang merupakan warga Kabupaten Bogor. Selain itu, 10 orang diketahui mengalami luka berat dan 20 orang mengalami luka ringan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement