Ahad 19 Jan 2020 08:10 WIB

Khofifah Minta Satgas Pangan Periksa Stok Gula di Jatim

Khofifah menyebut ada kelangkaan gula di Jatim saat harga tinggi.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Nur Aini
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa didampingi Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak
Foto: Republika/Fauziah Mursid
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa didampingi Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak

REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta Satgas Pangan dan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) turun langsung memeriksa ketersediaan gula di gudang-gudang dan pabrik-pabrik. Permintaan tersebut dilayangkan menyusul adanya kenaikan harga gula, yang diikuti dengan kelangkaan gula di sejumlah pasar di Jawa Timur.

"Ketersediaan gula di beberapa titik Jatim dalam seminggu ini mengalami kelangkaan di pasar. Maka berdampak ke harga yang mengalami kenaikan. Sejak Selasa lalu saya sudah meminta ke Bulog, PTPN X, dan pabrik gula untuk melakukan operasi pasar," kata Khofifah di Sidoarjo, Sabtu (18/1).

Baca Juga

Meski begitu, Khofifah memastikan ketersediaan gula di Jatim berada pada posisi aman. Bahkan diakuinya, hingga Mei 2020, ketersediaan gula di Jatim berada pada kondisi surplus, yang segera diikuti tibanya musim giling. Berdasarkan produksi gula 2019, dari delapan pabrik gula di Jatim, produksinya mencapai 1.046.855 ton. 

Saat ini, kata mantan Mensos tersebut, ketersediaan gula di Jatim masih di angka 185.785 ton. Hingga Mei 2020, konsumsi gula Jatim diperkirakan sebanyak 175.500 ton. Sehingga terdapat surplus 10 ribu ton, hingga musim giling pada Mei 2020 tiba. 

"Kita sebetulnya masih surplus 10.000 ton, tapi posisi saat ini baik di gudang Bulog maupun PTPN X serta gudang pabrik gula lainnya, saya minta ada pengecekan stok. Apakah ada gula yang sudah kontrak jual beli dengan daerah lain, terutama 16 provinsi yang logistiknya memang 80 persennya disuplai dari Jawa Timur atau ada yang sengaja menimbun," ujar Khofifah. 

Khofifah kembali meminta Satgas Pangan dan KPPU untuk turun langsung mengecek gudang-gudang pabrik gula, baik BUMN maupun swasta. Dia juga meminta Disperindag Jatim untuk segera melakukan koordinasi dengan pabrik gula, serta memastikan adanya sisa tebu yang belum digiling.

"Juga mendorong pabrik gula dan distributor pedagang untuk mengeluarkan stok yang ada di gudang untuk distribusikan ke pasar. Hal ini bertujuan untuk bisa memaksimalkan  penggilingan. Oleh sebab itu perlu dilakukan pengecekan ulang agar bisa maksimal," kata Khofifah.

Khofifah memastikan, pada Januari 2020, pihaknya terus melakukan operasi pasar di seluruh kabupaten/ kota di Jatim, bekerja sama dengan pabrik gula, PTPN, distributor, dan Bulog. Bentuk antisipasi adanya oknum pengusaha yang melakukan penimbunan, Khofifah meminta Wagub Jatim Emil Elestianto Dardak, untuk berkoordinasi dengan Polda Jatim.

"Pemprov Jatim ingin melakukan langkah-langkah penegakan peraturan yang sudah ditetapkan agar tidak ada oknum yang memanfaatkan kesempatan untuk melakukan penimbunan," ujar Khofifah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement