Jumat 17 Jan 2020 17:54 WIB

Judi Togel Marak di Banyumas

Paling tidak ada dua bandar judi togel yang beredar di Banyumas.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Andi Nur Aminah
Petugas kepolisian menunjukkan barang bukti buku rekap beserta dua orang tersangka pengepul saat gelar perkara kasus judi toto gelap (ilustrasi)
Foto: Antara/Prasetia Fauzani
Petugas kepolisian menunjukkan barang bukti buku rekap beserta dua orang tersangka pengepul saat gelar perkara kasus judi toto gelap (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Praktik perjudian berupa toto gelap, sejak beberapa waktu terakhir kembali marak di Kabupaten Banyumas. Hal ini meresahkan berbagai kalangan masyarakat, karena peredarannya sudah cukup luas.

Belakangan diketahui, paling tidak ada dua bandar judi togel yang beredar di Banyumas. Antara lain, Togel dengan nama Kuda Lari dan HK. Hal ini diketahui dari kupon togel yang beredar, karena menggunakan dua nama itu.

Baca Juga

Santo (35), seorang warga di wilayah Kecamatan Kembaran mengaku dalam praktik judi togel tersebut, pembeli yang membeli kupon togel dengan cara menebak angka yang akan diumumkan. Harga pembelian tidak dibatasi, namun minimal memasang dua angka.

"Bila angka tebakan angka itu benar, maka dia akan memperoleh uang beberapa kali lipat dari uang yang dibayar. Kelipatannya, tergantung jumlah angka yang ditebak. Makin banyak angka yang tepat, maka makin besar uang yang diperoleh," jelasnya.

Ketua Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Banyumas, Nur Fauzi, mengaku prihatin dengan maraknya praktik judi togel di Banyumas. "Saya tidak tahu, kenapa belakangan ini praktik judi togel di Banyumas kok marak lagi. Yang pasti, sejak awal tahun ini banyak kami termukan banyak kupon togel," jelasnya.

Dia mengaku khawatir, bila terus dibiarkan maka praktik judi togel akan semakin meluas, sehingga upaya pemberantasannya juga semakin sulit.  Menurutnya, praktik judi bagaimana pun merupakan tindakan melanggar hukum. Bahkan dia menyebutkan, banyak kasus orang menjadi miskin karena kecanduan berjudi. "Belum lagi, orang yang kecanduan judi biasanya juga akan banyak terlibat dalam hal-hal mistik yang merusak logika masyarakat," katanya.

Yang memprihatinkan lagi, kata Fauzi, mereka yang suka memasang nomor togel umumnya justru orang miskin. Mereka memasang nomor togel dengan harapan bisa menang, dan dapat memperoleh yang banyak. "Ini justru akan makin menyengsarakan mereka, karena yang namanya judi tidak mungkin akan menang selamanya. Yang sering justru kalah," katanya.

Terkait hal ini, dia berharap pihak kepolisian bisa menindak tegas siapa pun yang terlibat dalam peredaran judi togel tersebut. "Kami dari Pemuda Muhammadiyah, dalam waktu dekat akan sampaikan harapan ini pada Kapolresta Banyumas," katanya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement