Jumat 17 Jan 2020 15:44 WIB

Puncak Hujan Januari-Februari, Pemkot Bandung Siaga Bencana

Pemkot Bandung siaga terhadap potensi bencana yang akan terjadi.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Gita Amanda
Longsor di Bandung Barat. Hujan deras di wilayah Selatan Kabupaten Bandung Barat menyebabkan bencana  longsor di Kampung Cilame, RT 02 RW 04, Desa Puncaksari, Kecamatan  Sindangkerta, Rabu (25/2). Akibatnya dua rumah mengalami kerusakan berat  dan empat lainnya terancam terkena material longsoran.
Foto: Republika/Fauzi Ridwan
Longsor di Bandung Barat. Hujan deras di wilayah Selatan Kabupaten Bandung Barat menyebabkan bencana longsor di Kampung Cilame, RT 02 RW 04, Desa Puncaksari, Kecamatan Sindangkerta, Rabu (25/2). Akibatnya dua rumah mengalami kerusakan berat dan empat lainnya terancam terkena material longsoran.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung siaga terhadap potensi bencana yang akan terjadi pada periode Januari hingga Februari mendatang. Berdasarkan perkiraan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), puncak hujan di wilayah Jawa Barat khususnya di Bandung akan terjadi pada Januari hingga Februari mendatang.

"Alhamdulillah, hari ini menyelenggarakan apel kesiapsiagaan tentang bencana terutama setelah melihat bagaimana bencana yang menimpa saudara kita di Bandung Barat, Bekasi, Bogor, Banten, dan tempat lainnya," ujar Wali Kota Bandung, Oded M Danial di Mapolrestabes Bandung, Jumat (17/1), pada apel kesiapsiagaan bencana.

Baca Juga

Ia mengatakan, pihaknya harus terus melakukan kesiapsiagaan termasuk mengumpulkan seluruh komponen pada apel kesiapsiagaan. Selain itu, seluruh petugas akan diarahkan untuk mengecek ke lapangan melihat kondisi sungai-sungai di Kota Bandung.

"Kita harus siap siaga dan tadi disampaikan oleh Kapolres juga kita akan turun ke lapangan di kewilayahan untuk melihat kalau sungai seperti apa sungainya. Kalau kotor, kita bersihkan," katanya.

Oded berharap di Kota Bandung tidak terdapat bencana. Oleh karena itu pihaknya mendorong agar seluruh masyarakat menjaga lingkungan masing-masing.

"Kita sudah ada mapag hujan kan sekarang insyaallah kita harus memberikan instruksi kepada masyarakat melalui kewilayahan harus bersama-sama siap siaga juga. Hujan yang dulu kita minta, kalau datang juga khawatir ada masalah, maka kita juga harus siap siaga," katanya.

Terkait dengan titik rawan bencana di Bandung, Oded mengaku belum mengetahui detail. Namun, berdasarkan analisis terdapat Sesar Lembang sehingga masyarakat harus terus waspada.

"Karena katanya kalau Sesar Lembang ini bergerak, ngeri kalau kejadian mah. Kalau saya denger dari instansi terkait, wah ngeri lah," katanya. Sementara terkait banjir di Gedebage, pihaknya terus menyiapkan biopori, sumur resapan dan kolam retensi untuk mengantisipasi banjir. Termasuk di Arjuna untuk wilayah Pagarsih.

"Sekarang kolam retensi dibangun juga di Gedebage. Bahkan yang pasar juga akan dibangun. Bahkan di Arjuna, Citepus, Alhamdulillah itu sudah agak surut. Saya berharap kalau dibangun lagi kolam retensi di Arjuna ini bisa lebih surut lagi untuk Pagarsih," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement