Jumat 17 Jan 2020 11:59 WIB

Jakarta Dianggap Berhasil Kelola Transportasi Berkelanjutan

Jakarta dianggap berhasil kembangkan BRT, Transjakarta, dan menikan jumlah penumpang

Rep: Amri Amrullah/ Red: Esthi Maharani
Sejumlah karyawan menggunakan baju batik saat melintasi pelican crossing di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Rabu (2/10).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah karyawan menggunakan baju batik saat melintasi pelican crossing di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Rabu (2/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- DKI Jakarta dianggap berhasil dalam mengelola transportasi berkelanjutan. Hal ini ditandai dengan penganugrahan Honorable Mention dari Komite Sustainable Award (STA) dalam malam penganugerahan STA 2020 yang berlangsung di Walter E. Washington Convention Center, Washington DC, Amerika Serikat, pada Selasa (14/1).

Sebelumnya, penghargaan tersebut telah diumumkan di Fortaleza, Brazil, Juni 2019 lalu. Penghargaan diberikan sebagai apresiasi atas implementasi transportasi berkelanjutan di kota Jakarta. Pemprov DKI Jakarta berhasil mengembangkan sistem Bus Rapid Transit (BRT), Transjakarta, menaikkan jumlah penumpang hingga 200 persen dalam waktu kurang dari tiga tahun.

Turut hadir dalam acara tersebut Asisten Perekonomian dan Keuangan Setda Provinsi DKI Jakarta, Sri Haryati; Kepala Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta, Syafrin Liputo; dan Kepala Bagian Kerjasama Luar Negeri, Hari Wibowo. Menurut Sri Haryati, penghargaan ini merupakan hasil dari kolaborasi antara Pemprov DKI Jakarta, warga Jakarta, dan pihak swasta.

Selain kenaikan jumlah penumpang Transjakarta yang fantastis, Jakarta juga dinilai berhasil mengintegrasikan sistem BRT dengan layanan mikrobus (angkot) serta kehadiran sistem metro (MRT) pertama yang memberikan tambahan opsi moda angkutan umum bagi warga Jakarta.

"Jakarta berhasil masuk dalam nominasi STA 2020 karena banyaknya perubahan positif yang terjadi di Jakarta dalam kaitannya dengan sistem transportasi berkelanjutan," kata Asisten Perekonomian dan Keuangan Setda Provinsi DKI Jakarta, Sri Haryati.

Sri mengatakan, terjadinya kenaikan jumlah penumpang Transjakarta, integrasi antarmoda, serta pembangunan fasilitas pejalan kaki, menjadikan Jakarta memenuhi kriteria untuk dapat masuk nominasi STA 2020.

"Jakarta juga berhasil meningkatkan fasilitas pejalan kaki dan akses menuju stasiun dan halte angkutan umum serta menciptakan hub-hub untuk mengintegrasikan berbagai moda transportasi," paparnya.

Jakarta masuk dalam nominasi bersama 12 kota dari berbagai negara di dunia seperti, Richmond (USA), San Jose (Costa Rica), Kingston (Canada), Bogota (Colombia) dan lain sebagainya. Dalam prosesnya, Jakarta melesat masuk ke dalam tahap semifinal hingga akhirnya menduduki posisi tiga besar bersama Pune (India) dan Kigali (Rwanda).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement