Kamis 16 Jan 2020 17:24 WIB

Kejahatan Jalanan, DPRD DIY Minta Dukungan Tiga Pilar

Kenakalan remaja dinilai tidak lepas dari pengaruh keluarga.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Fernan Rahadi
Pengungkapan Kasus Klitih Jogja. Tersangka turun dari mobil tahanan saat pengungkapan kasus klitih di Polda DIY, Jumat (10/1).
Foto: Republika/ Wihdan
Pengungkapan Kasus Klitih Jogja. Tersangka turun dari mobil tahanan saat pengungkapan kasus klitih di Polda DIY, Jumat (10/1).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kejahatan jalanan akhir-akhir ini kerap terjadi di DIY. Hal ini mengundang perhatian dari banyak kalangan karena pelaku maupun korban rata-rata masih di bawah umur.

Wakil Ketua Komisi A DPRD DIY, Suwardi mengatakan, hal ini sangat memperihatinkan karena remaja merupakan generasi penerus bangsa. Untuk itu, ia menekankan agar seluruh komponen masyarakat melakukan pengawasan.

ia juga meminta dukungan dari semua pihak untuk menekan kejahatan jalanan yang dilakukan anak di bawah umur di DIY. "Kita lihat sekarang pun klitih (kejahatan jalanan) terjadi dimana-mana. Ini menjadi perhatian bersama. Kami mohon dukungan dari tiga lapisan, satu orang tua, dua masyarakat dan ketiga pemerintah," kata Suwardi di Yogyakarta, Rabu (15/1). 

Dari tiga pilar ini, katanya, perlu untuk meningkatkan fungsi terhadap kasus tersebut. Selain itu, tiga pilar ini juga harus bekerja sama melakukan pengawasan dalam rangka menekan angka kejahatan jalanan di DIY.

"Kenakalan remaja itu tidak lepas dari pengaruh keluarga. Sehingga di sini, antara keluarga, masyarakat dan pemerintah, harapan kami ada semangat yang dibangun bersama. Apa lagi di Yogyakarta dengan daerah yang religius dan dengan daerah yang berbudaya luhur," ujarnya.

Pelaku yang di bawah umur pun, katanya, ada yang dikembalikan kepada orang tuanya. Hal ini, juga harus menjadi perhatian dengan melakukan perlindungan dan membuat pelaku untuk tidak melakukan kejahatan jalanan kemudian hari.

"Aparat keamanan benar-benar mencari akar pokok permasalahannya. Sehingga itu bisa ditangani secara komprehensif. Sehingga remaja akan menjadi jera. Untuk itu kita harus bersama-sama untuk memberikan sosialisasi," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement