Kamis 16 Jan 2020 05:25 WIB

Pemprov Jabar Kembangkan Ekonomi Inklusif

Ekonomi keumatan yang bertujuan untuk membangun kemandirian ekonomi.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Gita Amanda
Gubernur Jabar Ridwan Kamil, mengatakan Pemprov Jabar sedang mengembangkan ekonomi inklusif.
Foto: Bayu Adji / Republika
Gubernur Jabar Ridwan Kamil, mengatakan Pemprov Jabar sedang mengembangkan ekonomi inklusif.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil menyatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar saat ini terus mengembangkan perekonomian di Jabar. Menurut pria yang akrab disapa Emil, saat ini Pemprov Jabar sedang mengembangkan ekonomi inklusif, yakni  ekonomi keumatan yang bertujuan untuk membangun kemandirian ekonomi.

“Ekonomi inklusif ini adalah ekonomi yang merangkul umat. Kita ini harus menjadi ekonomi keumatan bukan ekonomi yang sifatnya individual saja atau konglomerasi,” ujar Emil, Rabu malam (15/1).

Emil menjelaskan, ekonomi kita ini inklusif yakni ekonomi kemandirian, satu terkena yang lain masih survive. "Jadi, ekonomi inklusif ini penting,” katanya.

Guna mewujudkan ekonomi inklusif, Pemda Provinsi Jabar menggagas sejumlah program, salah satunya adalah One Pesantren One Product (OPOP). Menurut Emil, ada sekira 1.100 pesantren yang terlibat dalam program tersebut. Dan lima pesantren terbaik sudah mengikuti pameran di Turki beberapa waktu lalu. 

 “Ada cerita menarik di sana (pameran Turki). Pameran yang paling rame dikunjungi itu stan orang Indonesia dan mereka kagum pesantren Indonesia punya kemandirian ekonomi,” katanya.

Jadi, kata dia, ini program agar ekonomi Indonesia juara dunia melalui ekonomi inklusif keumatan, sasarannya pesantren. Bahasanya program Satu Pesantren Satu Produk. "Kami ingin lulusan dari Sekolah Tinggi Ilmu Syariah NU ini mengembangkan itu,” katanya.

Selain OPOP, Pemda Provinsi Jabar menggagas program inovatif bernama Desa Juara yang mempunyai tiga pilar, yakni digitalisasi layanan desa, One Village One Company (OVOC), dan Gerakan Membangun Desa.

Dari tiga pilar tersebut, Pemda Provinsi Jabar menggagas sejumlah program unggulan. Mulai dari Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), Jantung (Jembatan Gantung) Desa, Jalan Mulus Desa sampai Patriot Desa. Program-program itu dirancang untuk menyelesaikan semua masalah desa.

 “Suatu hari tinggal-lah di desa, tapi rezeki kota. Kuncinya apa? Membuat start-up berbasis digital. Dengan digital kita bisa mengubah ekonomi keumatan,” kata Emil.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement