Rabu 15 Jan 2020 22:19 WIB

Selama Musim Hujan, Belasan Warga Cilegon Terindikasi DBD

Warga yang terindikasi DBD tinggal di Cilodan Gunung Sugih.

Warga yang terindikasi DBD tinggal di Cilodan Gunung Sugih. Cilegon. Foto pPengasapan cegah demam berdarah (ilustrasi)
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Warga yang terindikasi DBD tinggal di Cilodan Gunung Sugih. Cilegon. Foto pPengasapan cegah demam berdarah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CILEGON— Belasan warga di lingkungan Cilodan Kelurahan Gunung Sugih, Kecamatan Ciwandan Kota Cilegon, Banten terindikasi menderita demam berdarah dengue (DBD).

Hal itu disampaikan warga yang mengadukan kasus tersebut ke Rumah Aspirasi Muhammad Ibrohim Aswadi, salah satu Anggota Komisi II DPRD Dapil Ciwandan, Kota Cilegon, Rabu.

Baca Juga

Muhammad Ibrohim Aswadi mengaku sedikitnya sudah ada dua rukun tetangga ( RT) yang melaporkan adanya indikasi menyebarnya DBD di lingkungan Gunung Sugih.

"Ya jadi kami menerima laporan warga di Rumah Aspirasi yang kami dirikan. Warga mengaku di dua lingkungan di Gunung Sugih ada belasan warga terserang DBD. Makanya kami datang ke lokasi untuk memastikan kejadian ini. Kami juga sudah meminta supaya puskesmas, kelurahan, kecamatan dan Dinas Kesehatan segera bergerak melakukan langkah-langkah pencegahan di lingkungan yang terindikasi terjangkit wabah DBD, supaya tidak mengkhawatirkan warga sekitar," kata pria yang akrab disapa Mia itu.

Dari informasi yang dihimpun di lapangan, sedikitnya 12 warga terindikasi DBD, Bahkan dari beberapa warga yang terindikasi, seorang atas nama Wahyu Yulia yang didiagnosa positif DBD harus rela kehilangan janinnya akibat demam tinggi disertai perdarahan.

Selain itu, satu anak usia lima tahun, Qinara Salsa, dilaporkan meninggal di perjalanan saat menuju puskesmas dengan dugaan DBD.

Ketua RT 16, Bram Junaidi, menjelaskan sebenarnya laporan masyarakat sudah sejak seminggu lalu, sedangkan secara keseluruhan di wilayah itu ada delapan orang yang terindikasi DBD.

"Saya sudah mendata, sejak semingguan ini di RT 16 terindikasi ada delapan orang di RT kami, itu belum di wilayah lainnya. Gejalanya dipastikan DBD karena dari beberapa pemeriksaan yang sudah dilakukan banyak yang positif. Saya meminta instansi terkait agar menindaklanjuti supaya korban tidak bertambah. Saya berharap pencegahan bisa segera dilakukan," kata dia.

Ketua RT 18, Saefullah, juga mengaku serangan DBD di wilayah tersebut sudah mengkhawatirkan. Di lingkungannyai empat orang DBD.

"Iya di tempat kami ada empat orang yang terkena DBD semuanya positif. Kami juga sudah melapor ke pihak kelurahan agar segera ditindaklanjuti supaya tidak jatuh korban lagi. Saya meminta agar ada 'fogging' (pengasapan) dan pemberian obat untuk membasmi jentik nyamuk tapi belum ditanggapi," ujarnya.

Kasi Pemberdayaan Masyarakat dan Kesejahteraan Sosial Kelurahan Gunung Sugih, Nihlatin Nufus, yang turun langsung ke lokasi mengaku sudah menyampaikan laporan ke pihak kecamatan, puskesmas, dan Dinas Kesehatan agar upaya pencegahan segera dilakukan.

"Saya dapat informasi dari tadi pagi, dan saya melalui kader agar menyosialisasikan hidup sehat dan melakukan pencegahan terhadap DBD, informasi dari puskesmas, 'fogging' akan dilakukan Kamis (16/1) esok, sekaligus pembersihan lingkungan," katanya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement