Rabu 15 Jan 2020 07:15 WIB

KPU Tanggapi Sindiran Johan Budi

Johan Budi menyindir KPU dalam rapat yang digelar bersama Komisi II DPR RI.

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Muhammad Hafil
KPU Tanggapi Sindiran Johan Budi. Foto: Penyidik KPK membawa koper usai melakukan penggeledahan di Jakarta, Senin (13/1). KPK menggeledah ruang kerja Komisioner KPU RI Wahyu Setiawan selama delapan jam terkait kasus dugaan penerimaan hadiah atau janji penetapan anggota DPR Terpilih Periode 2019-2024.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
KPU Tanggapi Sindiran Johan Budi. Foto: Penyidik KPK membawa koper usai melakukan penggeledahan di Jakarta, Senin (13/1). KPK menggeledah ruang kerja Komisioner KPU RI Wahyu Setiawan selama delapan jam terkait kasus dugaan penerimaan hadiah atau janji penetapan anggota DPR Terpilih Periode 2019-2024.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi Pemilihan Umun (KPU) Arief Budiman mengaku tak masalah dengan sindiran anggota Komisi II dari fraksi PDIP Johan Budi terkait kasus suap Komisioner KPU Wahyu Setiawan. Johan khawatir, kasus Wahyu terjadi pada anggota KPU lainnya.

"Kalau ada yang terlibat harus ditangkap. Kalau tidak ada yang terlibat tidak boleh dikait-kaitan gitu loh. Fair saja. Kalau tidak terlibat jangan dikait-kaitkan, tapi kalau ada yang terlibat silakan ditangkap. Gitu saja," kata Arief di Kompleks Parlemen RI, Senayan, Jakarta, Selasa (14/1).

Baca Juga

Johan Budi menyindir KPU dalam rapat yang digelar bersama Komisi II DPR RI pada Selasa (14/1) siang. Ia mengingatkan KPU agar tidak terpaku pada kasus yang menjerat Wahyu Setiawan. Ia juga mengingatkan agar Komisioner KPU lain jangan sampai melakukan tindakan tidak berintegritas seperti Wahyu.

"Kejadian kemarin apakah musibah, bencana, atau hukuman tidak penting lagi. Tapi yang kita perlu kita garis bawahi adalah integritas itu adalah lifetime-nya, jadi ada durasi waktunya. Kita tunggu saja, apakah satu komisioner saja yang kena ataukah komisioner lainnya kena juga," ujar dia.

Selanjutnya, Johan Budi pun berbicara soal pandangannya agar KPU dan Bawaslu diberi anggaran tersendiri. Namun, dalam pendapatnya, Johan Budi kembali menyenangati Ketua KPU Arief Budiman untuk tetap bekerja.

"Tetap semangat Pak Arief, jangan manggut-manggut saja. Semangat, jangan menunduk, tegak pak! Nanti kan ketahuan nanti siapa yang bermain, apakah satu komisiomer ataukah komisioner yang lain juga mencicipi," ujar Johan Budi.

Soal sindiran yang dilontarkan Johan Budi itu, Arief pun menegaskan, sejauh ini tidak ada Komisioner KPU lain yang terlibat dengan kasus yang menjerat Wahyu Setiawan. "Sampai hari ini kan tidak ada dan kami sudah sampaikan ke publik ke KPK juga bagaimana kami ambil keputusan untuk hal ini, yang kemudian disangkakan menjadi perkara kepada  Pak Wahyu Setiawan," ujar Arief Budiman.

Diakui Arief, kasus yang menjerat Wahyu Setiawan membuat KPU benar - benar terpukul dan prihatin. KPU pun menjadikan kasus suap yang melibatkan caleg PDIP Harun Masiku ini sebagai pelajaran berharga. Arief mengatakan, ia mengingatkan komisioner KPU lainnya agar benar benar menjaga integritas sehingga kasus seperti Wahyu tidak terulang.

"Makin waspada. Makin jaga integritasnya dan kerja ikuti peraturan perundang-undangan yang berlaku," kata Arief. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement