Rabu 15 Jan 2020 06:29 WIB

Tiga Kecamatan di Lima Puluh Kota Terendam Banjir

Banjir di Lima Puluh Kota terjadi karena hujan deras yang terjadi pada Selasa.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Muhammad Hafil
Tiga Kecamatan di Lima Puluh Kota Terendam Banjir. Foto: Banjir (Ilustrasi).
Foto: ANTARA FOTO/Umarul Faruq
Tiga Kecamatan di Lima Puluh Kota Terendam Banjir. Foto: Banjir (Ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, PAYAKUMBUH--Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatra Barat Erman Rahman mengatakan bencana banjir melanda tiga kecamatan di Kabupaten Lima Puluh Kota. Ini terjadi akibat hujan deras dengan intensitas tinggi pada Selasa (14/1).

Erman menyebut hujan deras telah mengguyur Lima Puluh Kota bahkan sejak Senin (13/1) malam WIB kemarin. "Akibat intensitas hujan yang tinggi tanggal pukul 20.00 WIB 13 Januari - pukul 08.30 WIB 14 Januari 2020 telah terjadi beberapa kejadian di Kabupaten Lima Puluh Kota," kata Erman, melalui pesan tertulis.

Baca Juga

Erman menyebutkan banjir melanda Kecamatan Pangkalan Koto Baru tepatnya di Nagari Pankalan karena meluapnya Sungai Batang Kasok, Sungai Batang Maek dan Sungai Batang Manggilang. Kemudian banjir melanda Kecamatan Mungka.

Di Kecamatan Mungka ini, banjir melanda Nagaru Simpang Kapuak yang disebabkan meluapnya Sungai Batang Silaok. Akibatnya jalan kabupaten di Kubang Balambah. Jalan ini merupakan penghubung antara Jorong SImpang Gaduang dengan Jorong Labuang Tunggang di Nagari Simpang Kapuak. Selain itu menurut Erman, meluapnya Sungai Batang Kapuak menyebabkan areal pertanian dan satu unit rumah terendam karena ketinggian air mencapai 30 senti meter.

Kemudian banjir melanda Kecamatan Guguak, tepatnya di Nagari Sei Talang di mana air merusak saluran irigasi persawahan. Satu lagi banjir melanda Kecamatan Arau akibat meluapnya Sungai Batang Sanipan.

Di Arau ini, banjir merendam 18 unit rumah warga yang berdampak pada 19 kepala keluarga (KK) yang beranggotakan 81 jiwa.

"BPBD Kabupaten Lima Puluh Kota telah mendata dan melakukan cheking wilayah terdampak, serta berkoordinasi dengan OPD terkait seperti PUPR, DINSOS dan Dinas Pertanian," ujar Erman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement