REPUBLIKA.CO.ID, oleh Rizky Jaramaya
Ratu Elizabeth menyetujui cucunya, Pangeran Harry dan istrinya Meghan untuk hidup mandiri. Keputusan itu diambil setelah melalui diskusi yang sangat konstruktif antara Ratu, Pangeran Harry, Pangeran Charles, dan Pangeran William di Sandringham, Inggris timur.
"Saya dan keluarga sepenuhnya mendukung keinginan Harry dan Meghan untuk membuat kehidupan baru sebagai keluarga muda. Meskipun kami lebih suka mereka tetap menjadi anggota keluarga Kerajaan yang bekerja penuh waktu, kami menghormati dan memahami keinginan mereka untuk menjalani kehidupan yang lebih mandiri sebagai keluarga sambil tetap menjadi bagian yang berharga dari keluarga saya," ujar Elizabeth.
Pernyataan Ratu dinilai sangat tidak biasa, baik dalam nada informal maupun gestur pribadinya. Ratu memanggil pasangan tersebut dengan nama mereka ketimbang gelar kebangsawanannya.
Harry dan Meghan kini akan memulai periode transisi dengan beban-beban tugas kerajaan yang mulai berkurang dan tidak lagi mendapatkan pendanaan dari kerajaan. Krisis yang terjadi di Kerajaan Inggris bermula ketika Harry dan Meghan mengumumkan bahwa mereka ingin keluar dari kerajaan dan menghabiskan lebih banyak waktu di Amerika Utara. Pasangan itu ingin memiliki kehidupan baru dan kemandirian finansial.
Harry dan Meghan menyatakan, dia telah melakukan diskusi dan konsultasi dengan kerajaan sebelum mengambil keputusan untuk mundur. Sementara pihak kerajaan mengatakan, diskusi tersebut hanya tahap awal karena tidak melibatkan Ratu dan Pangeran Charles.
Kerajaan Inggris menyatakan kekecewaan ketika pasangan tersebut mengumumkan keputusannya melalui media sosial. Hal ini semakin menambah dugaan ada perpecahan dalam keluarga kerajaan.
Direstuinya Megxit, secara otomatis akan memutus pendanaan bagi Harry dan Meghan. Hingga kini belum diketahui bagaimana cara pasangan itu hidup dengan pendapatan secara mandiri. Selama ini mereka mendapatkan pendanaan dari Duchy of Cornwall, karena kerajaan tidak membolehkan mereka mencari pendapatan pribadi.
Pernyataan Ratu Elizabeth II terkait masa depan Pangeran Harry dan Meghan Markle.
"Ini adalah masalah rumit bagi keluarga saya untuk diselesaikan, dan ada beberapa pekerjaan yang harus dilakukan. Tetapi saya telah meminta keputusan akhir untuk dicapai dalam beberapa hari mendatang," kata Elizabeth.
Elizabeth telah mengabdi kepada negara dengan loyal sejak naik tahta pada tahun 1952. Dia mendapatkan rasa hormat dan kekaguman dari sebagian besar warga Inggris.
Krisis yang terjadi dalam keluarga kerajaan telah mendominasi media Inggris selama berhari-hari. Surat kabar Inggris memuat sejumlah berita berdasarkan kutipan orang dalam kerajaan yang tidak disebutkan namanya tentang perpecahan antara Harry dan William.
Majalah Times melaporkan bahwa hubungan Harry dan William pecah karena perisakan. Times mengutip seorang sumber yang mengatakan bahwa Meghan merasa terintimidasi oleh William. Namun, dalam sebuah pernyataan bersama, Harry dan William membantah keretakan hubungan mereka termasuk isu soal bullying di dalam keluarga kerajaan.
"Bagi saudara-saudara yang sangat peduli tentang masalah kesehatan mental, penggunaan bahasa yang menghasut dengan cara ini menyinggung dan berpotensi berbahaya," ujar pernyataan Pangeran William dan Harry dikutip BBC.
Harry dan Meghan telah lama berupaya untuk menjauhi media yang kerap mengawasi pergerakan mereka. Pada Oktober, Meghan menuntut majalah The Mail on Sunday setelah menerbitkan surat tulisan tangan Meghan kepada ayahnya.
Tuntutan tersebut bersamaan dengan pernyataan Pangeran Harry mengkritik pedas perlakukan intimidasi media terhadap Meghan, yang serupa dengan mendiang ibunya, Putri Diana. Harry tidak bisa lagi menjadi saksi bisu untuk penderitaan pribadi Meghan. Dia memiliki ketakutan terdalam bahwa kejadian yang menimpa Putri Diana dapat terulang.
"Aku kehilangan ibuku dan sekarang aku menyaksikan istriku menjadi korban kekuatan yang sama," ujar Harry.
Sebelum pasangan itu menikah, Harry telah menyerang pers Inggris karena menulis berita mengenai hubunganya dengan Meghan secara rasis. Harry menuding harian The Sun karena mencetak berita yang menodainya di halaman depan. Tuduhan Harry ini langsung ditepis oleh The Sun.
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan, sebagian besar warga Kanada menyambut kedatangan Harry dan Meghan. Mereka sangat senang bahwa pasangan itu akan menetap di Kanada.
Pangeran Harry dan Meghan Markle.
"Tapi bagaimana prosedurnya ke depan, masih banyak diskusi yang harus dilakukan," ujar Trudeau kepada Global News dalam sebuah wawancara.
Hingga saat ini pemerintah federal Kanada belum terlibat sama sekali dalam pembahasan rencana pindah Harry Meghan ke kanada. Trudeau mengatakan, ia tidak tahu mengenai keputusan finalnya akan seperti apa.
Tidak ada ketentuan dalam Undang-Undang Kewarganegaraan untuk memberikan status kewarganegaraan kepada anggota keluarga kerajaan. Departemen Imigrasi Kanada mengatakan, untuk menjadi penduduk tetap yang sah di Kanada, mereka harus mendaftar melalui proses imigrasi, dilansir dari Reuters.
Pakar keamanan mengingatkan kepindahan Harry dan Meghan ke Kanada bisa berdampak ke pajak rakyat Kanada. Pajak di Kanada digunakan untuk mendanai kepolisian dan biaya yang muncul ketika pasangan tersebut berkunjung untuk urusan kerajaan. Tapi jika kepindahan mereka permanen, maka ada kemungkinan muncul isu yang berbeda.
Justin Trudeau mengatakan, ia merasa kebanyakan orang Kanada mendukung dengan kehadiran Harry dan Meghan di Kanada. "Tapi bagaimana itu akan kelihatan dan seperti apa biaya terkait, masih ada banyak hal yang harus didiskusikan," kata Trudeau.
Premier BC, John Horgan, mengatakan topik pindahnya Harry dan Meghan ke Kanada menjadi pembahasan dalam rapat dengan Trudeau. Pembahasan termasuk mengenai pembiayaan pengamanan pasangan kerajaan tersebut di Kanada.