REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Sebanyak enam paket pembangunan sanitasi di Kota Sukabumi digulirkan Pemkot Sukabumi. Keberadaan paket tersebut untuk menjadikan kondisi sanitasi di Kota Sukabumi lebih baik dibandingkan sebelumnya.
Paket pembangunan sanitasi itu dikemas dalam Gerakan Sukabumi tuntaskan pengelolaan air limbah domestik dan sampah berkelanjutan (Gesit Pisan). ‘’Program Gesit Pisan ini terdiri dari enam paket yang diberi istilah menarik,’’ ujar Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi, Senin (13/1).
Menurutnya, masalah sanitasi berkaitan erat dengan atitude atau sikap dan infrastruktur. Oleh karenanya kata Fahmi, diperlukan sosialisasi dan edukasi kepada warga dalam mengubah sikap dalam rangka peningkatan kesadaran tentang pentingnya sanitasi.
Sementara terkait percepatan infrastruktur untuk penuntasan sanitasi harus dilakukan dengan melibatkan semua pemangku kebijakan. Kedua upaya ini dalam melengkapi infrastruktur dan mengubah budaya masyarakat yang masih bermasalah.
Menurut Fahmi, makna gesit yakni cepat dan tangkas dalam menangani sanitasi. Semangatnya dengan ketangkasan dan kecepatan akan perbaiki sanitasi di Sukabumi yang belum mencapai ideal.
Dalam Gesit Pisan ada enam paket kebijakan yang digulirkan. Pertama, Cipelang Herang yang merupakan aset Sukabumi, kalau diberdayakan maka menghadirkan wisata alam dan masyarakat sehat di sekitarnya.
Program ini mendapatkan dukungan dana dari pemerintah pusat Rp 14 miliar. Cipelang Herang ini merupakan kepanjangan dari Sungai Cipelang Hejo alamna, raos tempatna dan ngagenclang caina.
Program kedua ciptakan Kasihku yaitu kawasan bersih kota Sukabumiku. Untuk mewujudkannya bukan tugas pemeeintah saja akan tetapi tugas bersama agar Sukabumi bersih dan nyaman.
Selanjutnya ketiga perluasan tempat pembuangan akhir (TPA) sampah dan TPA bersama yang saat ini masih terkendala karena makin menyempit lahannya. Sehingga ke depan akan membuat skenario dalam mengatasinya.
Ke empat penyediaan jamban sehat dan nyaman unuk keluarga atau disingkat Jas Nyamuk. Sebab masih banyak warga belum punya jamban dan belum satu pun kelurahan yang menyatakan ODF atau Open Defecation Free (ODF).
Kelima revitaliasi dan optimalisasi instalasi pengolahan air lumpur tinja (IPLT). Di mana Sukabumi mendapatkan dukungan dana Rp 8 miliar untuk pengolaan IPLT agar lebih sehat. Terakhir ke enam Pesan Daku atau Pengelolaan sanitasi dengan dana kelurahan. Program ini digulirkan jangan sampai di kelurahan tidak ada program sanitasi.
Selain enam paket itu ungkap Fahmi akan digalakann edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat termasuk di lingkungan sekolah. Termasuk dengan menggalakan kegiatan Tukar Botol Plastik untuk Arisan Septik Thank (Turbotik Asep). Pemkot juga mengajak kalangan pengusaha dengan program Pesan Kami atau Pengusaha sanitasi Kota Sukabumi.