Senin 13 Jan 2020 16:31 WIB

Pertambangan Pasir Ilegal Merajalela di Bintan

Aktivitas pertambangan pasir terbesar di Bintan berada di Teluk Bakau.

Ilustrasi pertambangan pasir ilegal. Aktivitas pertambangan pasir terbesar di Bintan berada di Teluk Bakau.
Foto: Republika/Wahyu Suryana
Ilustrasi pertambangan pasir ilegal. Aktivitas pertambangan pasir terbesar di Bintan berada di Teluk Bakau.

REPUBLIKA.CO.ID, BINTAN -- Kegiatan pertambangan pasir ilegal merajalela di Galang Batang dan Teluk Bakau, Kecamatan Gunung Kijang, Kabupaten Bintan, Kepulauan, Riau. Berdasarkan penelusuran Antara, di lokasi pertambangan bauksit di Galang Batang, Senin, aktivitas pertambangan pasir tidak hanya dilakukan di lokasi yang jauh dari keramaian, melainkan juga di tepi jalan raya.

Sejumlah lokasi yang masih digarap penambang pasir itu rusak parah. Lokasi yang sudah ditinggalkan penambang pasir di tepi jalan raya juga rusak parah sejak beberapa tahun lalu.

Baca Juga

Di lokasi pertambangan pasir, belasan pria separuh baya terlihat mengendalikan pipa isap pasir di sejumlah kolam. Beberapa pria tampak merapikan pasir basah di dalam truk.

Alat berat juga digunakan untuk membuka lahan baru untuk dihisap pasirnya dengan menggunakan mesin. Menanggapi permasalahan itu, Camat Gunung Kijang, Arif Sumarsono, mengatakan bahwa pihaknya sudah dua kali melayangkan surat ke para penambang pasir.

Hanya saja, aktivitas pertambangan tetap berjalan. Arif mengatakan, aktivitas pertambangan pasir sudah lama berlangsung, bahkan sebelum dirinya menjabat pada awal tahun 2016.

"Tidak ada ijin. Ijin merupakan wewenang Dinas ESDM Kepri," katanya.

Berdasarkan hasil penelusuran Kecamatan Gunung Kijang, jumlah lokasi pertambangan pasir di Galang Batang mencapai 26 titik. Aktivitas pertambangan pasir terbesar di Teluk Bakau, Bintan.

"Galang Batang maupun Teluk Bakau bukan kawasan pertambangan," ujarnya.

Berdasarkan data, pemilik maupun penanggungjawab dalam aktivitas pertambangan pasir, yakni Gonde, Maxi, Alex, Ferdi, Yohanes, Yoman, Yanti, Latif, Edison/Nas dan Riki Mitra. Dari data tersebut, Riki Mitra memiliki lokasi pada tiga lokasi pertambangan terbesar di Teluk Bakau.

"Ya, di Teluk Bakau lahannya cukup luas," ucapnya.

Sejumlah sumber Antara di lokasi pertambangan mengatakan, Riki memiliki toko bangunan di Tanjungpinang bernama Mitra Bangunan.

"Lokasi ini sebelumnya dikelola warga, tetapi tidak kuat. Akhirnya, dikelola orang kuat (Riki)," kata salah seorang pekerja di lokasi pertambangan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement