Senin 13 Jan 2020 14:02 WIB

Dampak Banjir di Guntur, Aktivitas Sekolah Masih Lumpuh

Sekolah masih diliburkan karena sebagian siswa masih di pengungsian.

Rep: Bowo S Pribadi/ Red: Dwi Murdaningsih
Ilustrasi Banjir
Foto: MGIT3
Ilustrasi Banjir

REPUBLIKA.CO.ID, DEMAK -- Aktivitas belajar di sejumlah sekolah terdampak banjir di Kecamatan Guntur, Kabupaten Demak, Jawa Tengah masih lumpuh. Banjir yang menggenangi pemukiman warga selama hampir lima hari akibat jebolnya tanggul sungai Tuntang sepanjang hampir 30 meter masih menyisakan genangan air setinggi 20 hingga 50 centimeter.

Tanggul yang jebol di sana telah berhasil diperbaiki dan genangan banjir terus berangsur surut. Di beberapa lokasi, banjir juga menyisakan berbagai sampah serta endapan lumpur yang tebal.

Baca Juga

Bahkan di kawasan pemukiman di Dusun Gobang, Desa Trimulyo atau dusun terdekat dengan lokasi jebolnya tanggul sungai Tuntang, ketinggian endapan lumpur mencapai 20 centimeter.

Kepala Sekolah SDN Trimulyo 01, Sri Munasih SPd mengungkapkan, hingga hari genangan banjir memang terus surut, di sekolahnya masih menyisakan ketinggian sekitar 20 centimeter.

Namun begitu, kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolahya belum kembali normal dan semua siswa masih diliburkan, karena sebagian besar siswa masih tinggal di pengungsian yang tersebar di sejumlah titik.

Ia juga mengaku, untuk sejumlah asset sekolah masih bisa diselamatkan. Artinya untuk kembali pada KBM hanya tinggal menunggu kesiapan siswa.

Ia juga menceritakan, pada saat banjir mulai menggenangi sekolahnya, kegiatan belajar siswa sebenarnya masih berjalan normal. Namun memang ada sebagian siswa yang tidak bisa mengikuti pelajaran karena rumahnya sudah terdampak genangan banjir.

Kemudian, lanjutnya, pada hari Kamis, pihak sekolah terpaksa memulangkan siswa lebih awal, karena genangan banjir terus berangsur meninggi. Demikian halnya di rumah- rumah warga semua sudah terdampak dan genangan banjir.

Sehingga banyak orang tua yang khawatir dan akhirnya menjemput putra- putrinya di sekolah untuk diajak pulang atau ke tempat- tempat pengungsian yang lebih aman. “Apalagi, kondisi genangan air di jalan- jalan desa saat itu juga semakin membahayakan,” jelasnya.

Demikian halnya anak- anak juga bisa kembali mengikuti kegiatan balajar mengajar di sekolah. “Walaupun kapan pastinya anak- anak bisa kembali ke sekolah, ia berharap pada hari Rabu (15/1) lusa, KBM di sekolah- sekolah yang diliburkan sudah bisa berjalan normal kembali,” katanya.

Rencananya, untuk mengisi kekosongan materi akibat diliburkannya kegiatan belajar mengajar, pihak sekolah sudah diminta untuk memnyisipkan pelajarn tambahan setelah aktivitas sekolah normal kembali.

Dengan begitu, materi pelajaran anak- anak yang terdampak banjir di wilayah Kecamatan Guntur, Kabupaten Demak ini tidak tertinggal dengan siswa yang lain. “Lebih- lebih untuk siswa kelas VI yang akan menghadapi Ujian Nasional,” kata Puji Astuti.// n bowo pribadi

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement