Senin 13 Jan 2020 11:38 WIB

Satu Orang Meninggal Dunia Terbawa Arus Banjir di Sulsel

Tiga kabupaten di wilayah Sulsel diterjang banjir disertai angin puting beliung.

Rep: Mabruroh/ Red: Andi Nur Aminah
Warga membawa anaknya melintasi genangan banjir yang merendam kompleks Swadaya, Kelurahan Batua Raya, Makassar, Sulsel (ilustrasi)
Warga membawa anaknya melintasi genangan banjir yang merendam kompleks Swadaya, Kelurahan Batua Raya, Makassar, Sulsel (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Bencana BNPB, Agus Wibowo menyampaikan satu orang meninggal dunia akibat terbawa arus banjir. Tiga kabupaten di wilayah Sulawesi Selatan (Sulsel) diterjang banjir disertai angin puting beliung pada Ahad (12/1) kemarin.

"BPBD setempat melaporkan satu orang meninggal dunia akibat terbawa arus banjir," kata Agus dalam siaran pers, Senin (13/1).

Baca Juga

Agus menyampaikan, bahwa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Selatan telah melaporkan terkait hujan berintensitas tinggi serta angin puting beliung yang menerjang wilayah Sulawesi Selatan. Fenomena cuaca ekstrem ini sesuai dengan prakiraan BMKG yaitu potensi hujan lebat di wilayah Sulawesi Selatan dengan status ‘Siaga.’

Masih menurut Agus, banjir tersebut terjadi di Dusun Buludua, Desa Balusu, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan. Banjir tersebut terjadi karena hujan dengan intensitas tinggi mengguyur sejak pukul 00.00 WITA sampai dengan pukul 10.30 WITA yang mengakibatkan meluapnya sungai setempat.

"Kejadian tersebut memicu meluapnya sungai setempat dan sekitar 121 KK terdampak banjir di Dusun Buludua," ujar Agus.

Di hari yang sama kata Agus, banjir dan angin puting beliung terjadi di tiga kecamatan di Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan. Ketiga kecamatan terdampak yaitu Kecamatan Balusu, Soppeng Riaja dan Mallusetasi.

Insiden tersebut mengakibatkan rumah penduduk tergenang air dan sejumlah infrastruktur mengalami kerusakan. Di samping itu, arus lalu lintas trans-Sulawesi terpantau padat. Banjir ini mengakibatkan kerusakan tiga rumah warga dengan kategori rusak berat dan kerusakan infrastruktur jalan desa di wilayah Oring, Kecamatan Balusu, satu jembatan gantung di Kelurahan Kiru-Kiru, Kecamatan Soppeng Riaja, dan tanggul pantai di Kelurahan S Binangae dan pasar Ajakkang di Kecamatan Balusu.

Kejadian banjir juga terjadi di Kota Parepare, Sulawesi Selatan pada Ahad(12/1). BPBD Provinsi Sulawesi Selatan melaporkan bahwa hujan deras turun di seluruh Kota Parepare sehingga menyebabkan genangan di beberapa titik dengan ketinggian air beragam. Namun demikian, genangan segera surut dan aktivitas masyarakat berangsur kembali normal.

Beberapa kejadian di atas menunjukkan ancaman yang dipicu oleh fenomena hidrometeorologi bergerak ke wilayah Indonesia bagian tengah dan timur. BMKG pun telah memberikan peringatan dini ke sejumlah wilayah dengan status ‘Waspada’ hingga ‘Siaga.’

"BNPB mengimbau kepada BPBD wilayah tengah dan timur untuk siaga, salah satunya memonitor peringatan dini yang diberikan oleh BMKG sehingga mereka dapat melanjutkan peringatan dini kepada masyarakat," kata Agus.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement