REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan melakukan normalisasi dengan pengerukan dan pelebaran alur Kali Babakan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Basuki mengatakan pengerukan akan dilakukan sepanjang empat kilometer.
"Hal tersebut untuk mengantisipasi terulangnya banjir bandang akibat curah hujan tinggi yang melanda sebagian wilayah Kabupaten Brebes pada Rabu (8/1," kata Basuki, Ahad (12/1).
Dia menjelaskan di lokasi banjir terssbut disebabkan terdapat dua tanggul yang jebol di Cikeusal dan Cisolor. Basuki memastikan normalisasi kali tersebut akan kerjakan cepat dan dimulai mendatangkan alat berat untuk pengerukan dan juga dilebarkan sungainya. "Untuk material dari pengerukannya akan dipadatkan untuk menjadi tanggul. Kita akan kerjakan lebih baik," ujar Basuki.
Basuki mengatakan untuk bantuan penanganan dalam kondisi darurat sudah menunjuk PT Wijaya Karya (Persero) untuk melakukan pengerukan dan pelebaran Kali Babakan. Sehingga, lanjut dia, proses dan penyelesaian bisa lebih baik.
"Saya minta dalam seminggu atau paling lama 10 hari, pengerukan kali sepanjang empat kilometer dari Desa Cikeusal sampai Desa Ketanggungan sudah selesai," tutur Basuki.
Terkait perkiraan biaya penanganan darurat, Basuki menyatakan perhitungannya akan dilakukan setelah pekerjaan selesai. Sebab, kata dia, penunjukannya dilakukan langsung atau darurat sehingga akan dikerjakan terlebih dahulu dengan administrasi yang tertib dan akan dievaluasi oleh BPKP kemudian dibayar.
Basuki menambahkan, Kementerian PUPR terus melakukan upaya penanganan cepat seperti yang dilakukan di daerah terdampak bencana lain. Misalnya di Lebak, Bekasi, Bogor, Brebes, hingga Indramayu.
"Jadi sama seperti daerah lain di Lebak, Bogor, Grobogan, dan juga Brebes, saya akan terus memantau hingga Indramayu. Ini harus saya tangani, karena sesuai prediksi BMKG, puncaknya (hujan) akan jatuh di bulan Februari nanti," ungkap Basuki.
Selain penanganan darurat pascabencana banjir di sejumlah daerah, Basuki mengatakan Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai di seluruh Indonesia akan terus melakukan pengecekan sepanjang aliran sungai. Dia memastikan pengecekan akan dilakukan di semua tanggul yang ada di daerah, terutama tanggul yang kritis.