Sabtu 11 Jan 2020 16:59 WIB

KLHK akan Bentuk 125 Unit Persemaian Bibit di Lebak

KLHK akan membentuk 125 unit persemaian atau kebun bibit di Kabupaten Lebak Banten.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Gita Amanda
KLHK akan bentuk 125 unit persemaian bibit di Lebak. Foto kondisi Kampung Susukan Desa Bungurmekar, Lebak, Banten, usai diterjang banjir bandang, (ilustrasi).
Foto: Republika/Umar Mukhtar
KLHK akan bentuk 125 unit persemaian bibit di Lebak. Foto kondisi Kampung Susukan Desa Bungurmekar, Lebak, Banten, usai diterjang banjir bandang, (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) akan membentuk 125 unit persemaian atau kebun bibit di Kabupaten Lebak, Banten. Hal ini dilakukan dalam rangka menghijaukan kembali lahan atau area yang rusak di daerah ini.

Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar menyebut upaya ini sebagai respons dari instruksi presiden terkait penghijauan di daerah yang terpantau rusak lingkungannya. "Saya datang ke sini, dalam rangka menyiapkan bibit-bibit untuk penanaman kembali, penghijauan di daerah-daerah yang sudah rusak. Sesuai instruksi Presiden penanamannya harus ditanam dekat dengan daerah tujuan penanamannya. Di sini sudah ada bibit 60 ribu, lalu di Lebak akan kita bentuk juga kira-kira 125 unit (kebun bibit) lagi nanti," terang Siti Nurbaya saat meninjau kebun bibit di Desa Gunung Kencana, Kabupaten Lebak, Banten, Sabtu (11/1).

Baca Juga

Dalam proses penghijauan ini, jika perlu pihaknya akan mengambil bibit-bibit yang ada di luar daerah hingga luar pulau seperti di Kalimantan. Hal ini dilakukan demi merehabilitasi kembali lahan atau lingkungan yang telah rusak.

Kerusakkan alam khususnya di wilayah hutan seperti di Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) saat ini memang tengah disorot lantaran diduga menjadi penyebab banjir bandang di Lebak hingga Bogor.

Selain upaya penghijauan, KLHK juga akan memulai investigasi terkait kerusakkan alam di TNGHS pada pekan depan. "Dari hasil di lapangan kita sudah pelajari dokumennya, kemarin juga saya habis dari Bogor. Hari ini Dirjen Konservasi sudah masuk ke TNGHS dan Dirjen Gakkum juga. Ini premilimary (pendahuluan), investigasinya akan kita lakukan minggu depan," terangnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement