Jumat 10 Jan 2020 20:01 WIB

Pengungsi Korban Banjir Lebak Rebutan Bantal dari Relawan

Pengungsi banjir Lebak tidur tanpa bantal dan selimut selama 10 hari terakhir.

Pengungsi Korban Banjir Lebak Rebutan Bantal dari Relawan. Pekerja memindahkan material lumpur sisa longsor dari jalan di Kampung Cinyiru, Lebak, Banten, Kamis (9/1/2020).
Foto: Antara/Muhammad Bagus Khoirunas
Pengungsi Korban Banjir Lebak Rebutan Bantal dari Relawan. Pekerja memindahkan material lumpur sisa longsor dari jalan di Kampung Cinyiru, Lebak, Banten, Kamis (9/1/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Masyarakat yang tinggal di posko pengungsian korban banjir bandang dan longsor di Kabupaten Lebak, Banten, rebutan bantal. Mereka tidur saling berdesakan untuk mendapatkan bantal.

Bantal merupakan barang langka di pengungsian. "Kami beruntung mendapat bantal dua buah meski rebutan dan saling berdesakan," kata Hendar, warga pengungsi di Posko Pengungsian Gedung GOR Futsal Desa Banjar Irigasi Kecamatan Lebak Gedong Kabupaten Lebak, Jumat (10/1).

Baca Juga

Sebanyak 1.000 jiwa dari Desa Banjar Irigasi, Banjarsari dan Ciladaeun tinggal di posko pengungsian setempat. Wilayah tersebut terdampak bencana banjir bandang dan longsor terparah.

Bahkan, perkampungan mereka hingga kini masih terisolasi akibat jembatan putus dan penuh lumpur. Warga terpaksa tinggal di Posko Pengungsian GOR Futsal Desa Banjar Irigasi dengan kondisi tidur emperan beralaskan tikar tanpa bantal.

"Kami melihat relawan membagikan bantal, secara spontan langsung berebutan dengan pengungsi lainnya untuk mendapatkan bantal tidur itu," katanya.

Saprudin, seorang warga Desa Banjar Irigasi mengatakan dirinya bersama anggota keluarga tidur tanpa bantal dan selimut sejak 10 hari terakhir. Karena itu, dia terpaksa berebutan hingga berdesakan untuk mendapatkan bantal bersama pengungsi lainnya.

"Kami lebih sigap ketika karung itu dibawa relawan langsung diambil dan bisa membawa tiga bantal tidur untuk anak," katanya.

Sementara itu, sejumlah pengungsi mengeluhkan mereka selama tinggal di Posko Pengungsian GOR Futsal tidur hanya seadanya menggunakan tikar tanpa bantal dan selimut. Kebanyakan warga datang ke Posko Pengungsian hanya pakaian yang melekat di badan karena rumahnya hanyut diterjang banjir bandang dan longsor.

"Kami berharap pemerintah daerah dan donatur menyalurkan bantuan bantal dan selimut yang digunakan pengungsi," kata Lili, warga Desa Banjar Irigasi Kecamatan Lebak Gedong.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement