REPUBLIKA.CO.ID, MUBA -- Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin melaui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakestrans) Muba di bawah kepemimpinan Bupati Muba Dodi Reza dan Wakil Bupati Muba Beni Hernedi, tahun ini, bakal menyalurkan 2.400 ekor itik (bebek) petelur kepada tiga kelompok pembudidaya.
Pembagian itik petelur ini secara bertahap dan merata akan diperuntukkan bagi seluruh Kecamatan di Muba, dan tahun ini awalnya di dua Kecamatan yakni Kecamatan Lais (satu kelompok) dan Kecamatan Sekayu (dua kelompok) yang terdata paling tinggi rumah tangga miskin (RTM)
“Nah saya minta perhatian, kita seluruhnya diawasi secara bersama, sehingga penerima manfaat ini, saya harapkan tepat sasaran dan dibantu khusus kepada warga yang terdata berdasakan data BPS dalam kelompok RTM," ujar Bupati Muba Dodi Alex Reza, Jumat (10/1).
Salah satu lokasi ternak bebek yang digulirkan Pemkab Muba (Foto: Humas Pemkab Muba)
Sehingga, ucap Dodi, program ini memberdayakan warga miskin Muba untuk bangkit kembali sebagai salah satu upaya kita menekan angka kemiskinan Muba. "Ke depanya lebih baik, jadi program program pemberdayaan ini dapat ditindaklanjuti dengan serius dan tepat sasaran," tegas dia.
Sementara itu Kepala Disnakertrans Muba, Yusuf Amilin membenarkan, program dimaksud telah dianggarakan. Kata dia, rencana program ini bagian dari pengentasan kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat Muba yang nantinya setiap kelompok penerima manfaat terdiri dari 20 orang.
"Masing-masing orang mendapatkan 40 ekor itik," katanya. Itik petelur ini didatangkan dari Kabupaten Mojokerto dengan jenis itik Mojosari yang telah teruji dan berhasil di daerah Jawa.
Dikatakan Yusuf, pihaknya juga tidak hanya memberikan itik saja, tapi menyiapkan pula kandang, pendamping dari PPL Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Peternakan (DTPHP) Muba, serta mentor-mentor yang telah sukses melakukan budidaya itik petelur ini. "Sehingga program ini akan tepat sasaran dan diharapkan berhasil menurunkan angka kemiskinan di Muba," kata dia.
Bukan hanya itu, pihaknya juga telah mempersiapkan pengadaan pakan yang nantinya diberikan kepada para peternak, serta program hilirisasi dari telur-telur yang dihasilkan. "Untuk turunan akan dijadikan telur asin, kita fasilitasi bekerja sama dengan minimarket atau warung, jadi tidak kita lepas begitu saja," ujar dia.
Selain telur, pihaknya juga akan menyiapkan alat penetas telur yang bibitnya nanti dapat disalurkan ke kelompok lain di Muba. "Kriteria penerima bantuan ini adalah masyarakat berpenghasilan rendah, memiliki kapasitas untuk melakukan pemeliharaan dan kelompoknya sudah terigistrasi secara online di DTPHP Muba," beber dia.
Yusuf mengatakan, program yang dijalankan pihaknya itu bagian dari penciptaan lapangan pekerjaan yang nantinya diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya masyarakat berpenghasilan rendah.
"Pasti ada yang bilang program (penyaluran itik) ini apakah tidak tumpang tindih dengan DTPHP Muba. Saya pastikan tidak, karena ini berkaitan dengan pemberdayaan Masyarakat dan penciptaan lapangan pekerjaan. Kita juga berkoordinasi dan bekerjasama dengan DTPHP Muba, terutama dalam hal pendampingan," tandas dia.