REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Palang Merah Indonesia (PMI) mengerahkan kendaraan amfibi hagglunds dan helikopter untuk mengevakuasi serta mendistribusikan bantuan ke pelosok kampung. Pasalnya ada kampung-kampung yang jalannya tidak bisa diakses kendaraan biasa pasca terjangan banjir dan longsor 1 Januari 2020.
“Hagglunds mulai beroperasi, yang sebelumnya dikirim ke daerah Kecamatan Lebakgedong. Alhamdulillah, selain hagglunds, PMI pusat juga menurunkan helikopter untuk mendistribusikan bantuan ke lokasi bencana yang sulit diakses kendaraan," kata Ketua PMI Provinsi Banten, Ratu Tatu Chasanah dalam keterangan tertulis, Kamis (9/1/).
Ratu menyebutkan bahwa hagglunds merupakan jenis kendaraan amfibi yang biasa digunakan kalangan militer. Dengan roda rantai seperti kendaraan tank, hagglunds bisa menembus medan-medan super berat seperti rawa, lumpur, perbukitan, dan salju.
“Diturunkannya hagglunds ini untuk meringankan warga setempat agar tidak kesulitan membawa barang distribusi seperti beras, makanan siap saji, dan lainnya dari para donatur," ujarnya.
Selain itu lanjut Ratu, PMI juga menurunkan bantuan logistik, mulai dari matras, hygiene kit, baby kit, sembako, distribusi air bersih, hingga pelayanan paramedis. "Sebanyak 271 relawan PMI masih turun tangan membantu di sejumlah lokasi bencana di Banten," terangnya.
Tugas relawan PMI pun tambah dia, semakin berat saat melakukan evakuasi dan distribusi bantuan di Kampung Susukan dan Kampung Bolang, Desa Bungurmekar, Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak. Dari dua Kampung tersebut, mereka terpaksa harus melewati perahu yang dibuat oleh warga setempat.
Ketua PMI Kabupaten Lebak, Haryono mengungkapkan, helikopter milik PMI bersama TNI-AD, sudah tiga kali mengangkut barang bantuan untuk masyarakat yang terdampak bencana. Penerbangan atau pengiriman bantuan diangkut dari lapangan Batalyon Mandala Yudha, Ciuyah, Kabupaten Lebak dengan tujuan pengiriman ke wilayah Gunung Julang. "Informasinya, bantuan helikopter akan dilanjut kembali, jika cuaca mendukung," kata Haryono.