REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU – Ratusan rumah warga di Blok Kalen Tengah, Desa Sumuradem, Kecamatan Sukra, Kabupaten Indramayu, tergenang banjir, Kamis (9/1).
Bencana itu terjadi setelah hujan terus mengguyur daerah tersebut sejak pagi hari hingga menyebabkan Sungai Sedong meluap ke pemukiman warga.
Genangan banjir yang masuk ke dalam rumah-rumah warga memiliki ketinggian bervariasi hingga 80 sentimeter. Warga pun terpaksa dievakuasi karena ketinggian banjir dinilai membahayakan.
Upaya evakuasi dilakukan petugas dengan menggunakan perahu karet. Namun, sejumlah warga juga ada yang harus berjalan kaki menerjang genangan air setinggi paha orang dewasa untuk sampai ke tempat evakuasi. Balai desa setempat dipilih sebagai lokasi evakuasi karena lebih aman dan posisinya lebih tinggi.
Meski demikian, adapula warga yang tetap memilih bertahan di rumahnya masing-masing. Mereka mengamankan barang-barang berharga mereka ke tempat yang lebih tinggi.
Salah seorang warga setempat, Indang, menjelaskan, air mulai masuk ke dalam rumah-rumah warga sekitar pukul 11.00 WIB.
Dia mengatakan, banjir tersebut merupakan banjir langganan setiap kali musim hujan tiba. ‘’Sudah enam tahun ini,’’ tutur Indang.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu, Edi Kusdiana, mengatakan petugas BPBD sudah diterjunkan ke lokasi banjir untuk mengevakuasi warga.
Dia menyatakan, fokus perhatian petugas saat ini adalah membantu para warga terdampak banjir. ‘’Tidak ada korban jiwa,’’ terang Edi.
Wakapolres Indramayu, Kompol Nanang, menyatakan Polres Indramayu juga sudah menerjunkan anggotanya untuk ikut membantu para korban di lokasi banjir. ‘’Kami berusaha untuk membantu warga semaksimal mungkin,’’ tukas Nanang.
Berdasarkan data dari BPBD Kabupaten Indramayu, setidaknya terdapat 500 rumah warga di desa tersebut yang terendam air dengan ketinggian hingga 80 cm. Air mulai masuk ke dalam rumah-rumah warga sekitar pukul 11.00 WIB.
Sementara itu, setelah mendapatkan laporan adanya desa yang terendam, Plt Bupati Indramayu, Taufik Hidayat, langsung mengecek ke lokasi banjir.
Saat tiba di lokasi, dia bersama dengan Dandim 0616 Indramayu, Waka Polres Indramayu, dan Kepala BPBD setempat, menyusuri titik-titik lokasi yang terendam air dengan menggunakan perahu karet.
Rombongan pun melihat langsung keadaan warga yang masih bertahan di rumahnya. Warga tersebut enggan mengungsi karena mereka yakin banjir akan segera surut.
Setelah melihat lokasi yang tergenang, Taufik dan rombongan melihat langsung Kali Tengah yang juga berkontribusi menjadi salah satu sumber penyebab banjir.
Tak hanya itu, untuk memastikan kesiapsiagaan bencana di lokasi tersebut, selanjutnya Taufik menuju ke Kantor Desa Sumuradem yang dijadikan sebagai posko penanggulangan bencana.
Di tempat itu, telah didirikan tenda dapur umum oleh Taruna Siaga Bencana (Tagana), Dinas Sosial dan Polres Indramayu, serta menjadi tempat pengungsian bagi warga.
Secara simbolis, Taufik menyerahkan bantuan berupa sembako kepada Kepala Desa Sumuradem, untuk selanjutnya dibagikan dan digunakan sebagai kebutuhan pengungsi. ‘’Semoga banjir segera surut,’’ tutur Taufik.
Sementara itu, sehari sebelumnya, Taufik juga memimpin rapat koordinasi (rakor) kesiapsiagaan bencana yang digelar di ruang rapat Sekretariat Daerah (Setda) Indramayu, Rabu (8/1).
Dalam rapat itu, dia menjelaskan, ada sejumlah potensi bencana alam yang mengancam wilayah Kabupaten Indramayu pada musim penghujan ini. Di antaranya, banjir, banjir bandang, gelombang ekstrim, cuaca ekstrim dan abrasi.
Menghadapi ancaman itu, Taufik berharap agar tanggul-tanggul sungai yang rawan jebol bisa diatasi secara dini. Selain itu, setiap instansi juga diminta berkoordinasi melakukan upaya penanggulangan jika terjadi bencana, termasuk menyiapkan bantuan logistik, kesehatan dan personil.