CIMAUNG, AYOBANDUNG.COM -- Sebagai kota berjuluk "dilingkung gunung" alias dikelilingi gunung, berwisata ke kawasan pegunungan di Bandung Raya selalu bisa menjadi alternatif kegiatan yang menyenangkan. Selain pemandangan asri, sejumlah kawasan pegunungan di Bandung Raya juga sarat sejarah.
Salah satu gunung yang memiliki kedua pesona tersebut adalah Gunung Puntang. Terletak di Desa Campaka Mulya, Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung, gunung ini dapat ditempuh selama 1,5 jam berkendara dari pusat Kota Bandung.
Kawasan ini memiliki area kemping dan wisata sejarah seluas 22,61 hektare, berdiri dalam ketinggian 1.300 meter di atas permukaan laut (mdpl). Selain alamnya yang asri, sisa reruntuhan bangunan bekas Radio Malabar yang berdiri di zaman kolonial Belanda pun dapat menjadi daya tarik tersendiri.
Berikut 6 hal yang dapat dilakukan ketika berkunjung ke Gunung Puntang :
1. Kemping murah-meriah
Kawasan Gunung Puntang terbilang sangat ramah untuk digunakan berkemah. Selain area bumi perkemahan yang telah dipetakan ke dalam beberapa kompleks, di sini juga terdapat deretan warung kopi serta sejumlah kamar mandi umum yang mayoritas buka selama 24 jam. Sehingga, Anda yang berkemah beserta keluarga dan anak-anak tak perlu khawatir perihal makan dan sanitasi. Bahkan, Anda dapat membuka kemah bersebelahan dengan tempat kendaraan Anda diparkirkan.
Untuk berkemah, Anda dapat membawa sendiri seluruh peralatan kemping yang dibutuhkan. Bawa sertalah sleeping bag serta jaket yang cukup tebal mengingat cuaca di malam dan dini hari dapat mencapai 16-18 derajat celcius disertai kabut dan angin. Biaya yang dipungut per-2 orang dengan satu kendaraan roda dua adalah Rp45 ribu.
2. Main air di Sungai Cigeureuh
AYO BACA : Menelusuri Sejarah dan Keasrian Alam Gunung Puntang Bandung
Salah satu hal yang banyak dikunjungi wisatawan Gunung Puntang adalah Sungai Cigeureuh. Di sungai ini Anda dapat melepas penat dengan mendengar deru suara air beradu dengan bebatuan sembari menikmati airnya yang jernih dan segar. Mencapai sungai ini pun mudah, Anda dapat berjalan ke area yang kini dipasangi hiasan berupa terowongan dan menapaki jalan menurun menuju sungai.
Di sekitaran sungai Cigeureuh terdapat area bilas, jembatan, penjaga barang, saung-saung yang disewakan per-jam hingga area selfie. Namun, Anda akan diminta untuk bersegera meninggalkan area bila turun hujan besar.
Dari sini pun Anda dapat bertualang lebih jauh ke Curug Siliwangi dengan berjalan kaki. Untuk melakukannya, Anda perlu melapor terlebih dahulu ke petugas keamanan setempat.
3. Wisata Sejarah ke reruntuhan Radio Malabar
Reruntuhan bangunan tua yang terdapat di sekeliling area Gunung Puntang memiliki nilai sejarah yang tinggi. Saat ini, Anda hanya dapat melihat sisa pondasi bangunan-bangunan tersebut yang terbuat dari batu.
Sebelumnya, pada 1917 hingga 1940-an, di tempat ini berdiri megah sebuah stasiun radio bernama Radio Malabar yang berfungsi menjadi penghantar pesan telegraf nirkabel dan pesan suara ke negeri Belanda. Teknologi ini dapat dikatakan sebagai teknologi tercanggih pada masanya di Indonesia. Bekas gedung stasiun ini dapat Anda lihat di lokasi yang sama dengan "Kolam Cinta".
Sementara itu, di sekeliling area perkemahan Gunung Puntang dulunya dimanfaatkan sebagai area perumahan pegawai stasiun radio beserta fasilitas penunjang lainnya seperti lapang tenis hingga bioskop. Namun, keseluruhan bangunan-bangunan tersebut hancur pada era 1940-an bersamaan dengan momentum Bandung Lautan Api.
4. Ekspedisi Kopi dan Owa Jawa
AYO BACA : Owa Jawa Kembali Pulang ke Puntang
Belum lengkap menyambangi Puntang apabila Anda pulang tanpa membawa kopi. Selain dapat melihat perkebunan kopi sebelum memasuki area gunung, di dalam komplek wisata Gunung Puntang pun Anda dapat mengikuti wisata edukasi kopi langsung bersama para petaninya.
Salah satu yang dapat dikunjungi adalah area pertanian yang dikelola di bawah Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Bukit Amanah Gunung Puntang. Anda akan diajak melihat perkebunan hingga area pengolahan kopi Puntang Wangi.
Selain itu, Anda juga dapat melihat Owa Jawa yang memiliki habitat asli di gunung ini. Namun, untuk melihatnya Anda perlu menapaki jalan ke pintu masuk yang berada searah dengan jalan menuju Gunung Haruman.
5. Menyusuri Goa Belanda
Tak hanya reruntuhan bangunan kolonial, di Gunung Puntang juga terdapat Goa Belanda. Sebagaimana Goa Belanda yang kerap ditemui di tempat-tempat wisata lainnya, goa ini memiliki pintu muka berbentuk lingkaran dengan lorong berketinggian kurang lebih 2 meter. Di Gunung Puntang, Goa Belanda tersebut terletak di belakang deretan area warung, dengan total panjang lorong gua hampir mencapai 170 meter.
Goa ini dibangun sebelum pemancar Radio Malabar selesai, fungsi awalnya adalah sebagai tempat penyimpanan mesin-mesin Radio Malabar dan penyimpanan logistik. Pada 1942, goa ini beralih fungsi menjadi tempat persembunyian dan penyimpanan senjata.
6. Mendaki
Anda yang menyukai wisata yang lebih menantang dapat pula mendaki Gunung Puntang ke puncaknya yang kerap disebut sebagai "Puncak Mega". Puncak tersebut berada d ketinggian 2.222 mdpl, dengan estimasi waktu tempuh selama 3-4 jam dari kaki gunung.
Salah seorang pengunjung yang juga kerap mendaki ke Puncak Mega, Rafli Akbarullah (25) mengatakan keseluruhan medan-nya cukup terjal. Di sana juga terdapat salah satu tanjakan yang dikenal dengan "tanjakan cacing" dengan kemiringan 30-45 derajat.
"Kalau dibilang ramah untuk pemula, enggak juga sih karena jalannya curam jadi hampir menanjak terus. Di beberapa bagian bahkan ada yang harus dipanjat," ujarnya.
Namun, hal tersebut akan terbayar dengan pemandangan cantik Kota Bandung dan kawasan pegunungan Puntang dari ketinggian sesampainya di puncak.
AYO BACA : Menkominfo Pertimbangkan Festival Gunung Puntang Digelar Setiap Tahun