Rabu 08 Jan 2020 22:36 WIB

Antisipasi Puncak Hujan, Pompa Mobile Disiagakan di Jakarta

9-11 Januari diprediski puncak hujan di Jakarta.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Dwi Murdaningsih
Petugas Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Aliran Timur mengontrol mesin pompa air di Stasiun Pompa Ancol, Jakarta, Rabu (8/1).
Foto: Thoudy Badai_Republika
Petugas Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Aliran Timur mengontrol mesin pompa air di Stasiun Pompa Ancol, Jakarta, Rabu (8/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Sumber Daya Air (SDA) mulai menyiapkan pompa-pompa mobile untuk menyedot air saat banjir, terutama banjor rob. Pompa mobile ini disiagakan untuk mengantisipasi bila pompa statisioner yang dimiliki Dinas SDA rusak/tidak berfungsi, saat terendam genangan banjir, seperti yang terjadi di Jakarta Barat sepekan lalu.

Pompa mobile itu disiapkan oleh Suku Dinas Sumber Daya Air (Sudin SDA) Jakarta Utara. Langkah ini untuk mengantisipasi genangan saat ketinggian muka air laut mencapai pasang maksimum yang diprediksi terjadi pada 9-11 Januari 2020 mendatang.

Baca Juga

Kepala Sudin SDA Jakarta Utara, Adrian Mara Maulana mengatakan, secara keseluruhan, pihaknya sudah menyiagakan delapan pompa mobile, lima pompa portable, delapan pompa apung, 13 pompa jetfire dan 17 pompa alkon.

"Sebagai antisipasi kita sudah kirim pompa mobile ke empat lokasi yang berpotensi terdampak. Masing-masing satu pompa dulu," katanya, Rabu (8/1).

Ia menyebutkan, empat lokasi di Jakarta Utara yang disiagakan pompa mobile tersebar di Muara Baru, Muara Angke, Kali Baru dan Marunda. Masing-masing pompa mobile memiliki kekuatan 100 liter per detik. "Saat ini keempat pompa sudah siaga di area-area yang kita petakan berpotensi tergenang. Petugas pendukung pun kita siagakan," terangnya.

Langkah penyediaan pompa mobile ini berkaca pada beberapa pompa yang sudah disiapkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, namun tidak bisa berfungsi akibat terendam banjir. Salah satunya yang terjadi di kawasan Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat. Akibat tidak bisa beroperasinya pompa yang terendam banjir ini, beberapa petugas pompa diperiksa pihak kepolisian, termasuk Kepala Sudin SDA Jakarta Barat, Purwanti Suryanadari.

Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) Pemprov DI Jakarta, Juaini Yusuf menegaskan akan mengevaluasi letak 10 titik pompa stasioner yang terendam saat banjir pada tahun baru di Jakarta. Menurutnya, ke depan Dinas SDA harus mengevaluasi dengan meninggikan pompa yang ada. Jadi di lokasi-lokasi yang selama ini kami anggap rawan kami akan tinggikan.

"Ada beberapa titik saja sih, tidak semuanya, laporan 10 titik," kata Kepala Dinas SDA Juaini Yusuf.

Titik-titik tersebut, kata Juaini, antara lain di Teluk Gong, Semanan, Kampung Melayu, Kampung Pulo dan Jati Pinggir dengan jumlah pompa dalam satu rumah pompa bervariasi, antara dua hingga tiga unit.

Saat ini, Junaini menjelaskan seluruh pompa yang berada di sekitar 140 lokasi dalam keadaan berfungsi. Adapun yang sebelumnya terendam berada di lokasi cukup rendah. "Yang kemarin terendam ada beberapa titik, yang kemarin terendam itu yang genangan airnya tinggi-tinggi saja," kata Juaini.

Jika pun memaksa pompa bekerja dalam kondisi terendam air, kata Juaini, dapat merusak mesin pompa, sehingga saat banjir datang dan merendam pompa, petugas SDA memilih untuk mematikan pompa. Karena air sudah meluap, tentunya setelah air meluap, masuk ke lokasi pompa, karena kami harus lakukan pengamanan juga. Awalnya sudah sedot, ketika airnya masuk, ya kami harus mengamankan pompa.

"Akhirnya kan pompa terendam, tuh. Kalau pompanya terendam tidak bisa dihidupkan, karena akhirnya jadi merusak pompa," ucap Juaini.

Selain itu, tambah Juaini, tingginya intensitas hujan membuat sungai menjadi penuh, sehingga air meluap. Pada 31 Desember 2019 lalu, jelas dia, curah hujan cukup ekstrem dari 31 Desember 2019 sampai besoknya, dan saat itu sungai-sungai yang ada meluap semua.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement