Rabu 08 Jan 2020 22:01 WIB

Emil: Perlu Ada Badan Koordinasi Pengelolaan Air Banjir

Emil sampaikan usulan pembentukan badan koordinasi pengelolaan air banjir ke Jokowi.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kanan) bersama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (tengah) bersama Gubernur Banten Wahidin Halim (kiri) mengikuti rapat pencegahan dan penanganan dampak banjir yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (8/1/2020).
Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kanan) bersama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (tengah) bersama Gubernur Banten Wahidin Halim (kiri) mengikuti rapat pencegahan dan penanganan dampak banjir yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (8/1/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Jawa Barat Ridwan "Emil" Kamil memandang perlu ada badan koordinasi yang bertugas mengelola aliran air banjir. Ia telah mengajukan usulan tersebut kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pertemuan yang juga dihadiri oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Banten Wahidin Halim di Istana Negara, Jakarta, Rabu.

"Saya usulkan ada badan koordinasinya. Jadi jangan lempar-lemparan, jadi dikelola lembaga resmi yang nanti mengelola anggaran juga. Terakhir solusi engineering, bendungan dipercepat, dan bendungan baru dibangun," kata Emil di halaman Istana Negara, Jakarta pada Rabu.

Baca Juga

Menurut Emil, dengan koordinasi yang tersusun baik melalui badan itu maka antisipasi banjir dapat dilakukan lebih baik. Upaya antisipasi melalui badan itu dapat dilakukan oleh tiga provinsi, yakni Jakarta, Jawa Barat, dan Banten.

Emil mengungkapkan, Jokowi mengapresiasi usulannya itu. Hanya saja, Jokowi belum menyatakan keputusannya.

"Keputusan terserah beliau," jelas Emil.

Menurut Emil, badan itu juga diharapkan dapat mengelola dana pencegahan banjir yang dikumpulkan dari masing-masing provinsi.

"Misalkan contoh ini, bikin embung banyak di Bogor. Duitnya dari DKI Jakarta juga bisa begitu. Jangan andalkan dari daerah yang memang terbatas dari sisi keuangan," kata Emil.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement