REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wali Kota Cirebon, Jawa Barat Nasrudin Azis meminta setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk siaga 24 jam dalam rangka mengantisipasi bahaya banjir saat puncak musim hujan.
"Kepada dinas dan satuan kerja perangkat daerah lainnya, saya instruksikan untuk siaga 24 jam," kata Azis di Cirebon, Rabu (8/1).
Azis tidak menginginkan jika terjadi bencana alam banjir masyarakat justru kebingungan, ke mana mereka hendak mencari pertolongan. Untuk itu kata Azis, pemerintah harus hadir ketika dibutuhkan masyarakat, karena memang tugas utamanya adalah melayani.
"Pemerintah harus hadir di tengah-tengah masyarakat yang membutuhkan pertolongan," tuturnya.
Azis menambahkan untuk Camat dan Lurah agar bisa menjadi motivator untuk masyarakat dalam melakukan pencegahan dan pertolongan jika terjadi bencana.
Terutama mental masyarakat harus disiapkan, agar bisa menghadapi berbagai bencana yang mungkin terjadi di lingkungan tempat tinggal masing-masing.
"Jika secara mental sudah siap kami yakin masyarakat mampu melakukan berbagai langkah penanggulangan bencana," katanya.
Selain itu Azis, mengimbau kepada masyarakat untuk melakukan langkah antisipasi sebelum terjadinya banjir di antaranya, dengan kegiatan bersih-bersih di lingkungan masing-masing, agar tidak ada saluran atau drainase yang tersumbat.
Tidak hanya itu dia juga meminta, masyarakat bisa mengamankan dokumen dan surat berharga, agar tidak mengalami kerusakan atau hilang, menyiapkan tas siaga banjir yang berisi barang-barang penting, menghindari tempat atau benda yang memiliki atau dilalui arus listrik.
Kemudian menyepakati satu lokasi aman yang bisa digunakan untuk mengungsi dan memudahkan pemberian bantuan.
"Dan terakhir segera hubungi nomor kedaruratan seperti 112 dan 119 serta telepon dinas dan kantor jika terjadi bencana banjir," kata Azis