Rabu 08 Jan 2020 19:28 WIB

BPBD DKI: 666 Warga Masih Bertahan di Pengungsian

Sebagian besar bertahan di pengungsian karena rumah belum bersih pascabanjir.

 Warga korban banjir Cipinang Melayu beraktifitas di lokasi pengungsian di Masjid Univesitas Borobudur, Jakarta, Rabu (22/2).
Foto: Republika/Prayogi
Warga korban banjir Cipinang Melayu beraktifitas di lokasi pengungsian di Masjid Univesitas Borobudur, Jakarta, Rabu (22/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyatakan, seluruh banjir di Jakarta sudah surut, namun sebanyak 666 warga masih bertahan di pengungsian.

Menurut data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta yang diterima di Jakarta, Rabu (8/1), disebutkan pengungsi masih berada di Jakarta Barat sebanyak 602 jiwa yang terpusat di Kelurahan Semanan, Kalideres.

Sementara pengungsi yang berada di Jakarta Timur berjumlah 64 jiwa yang terpusat di Kecamatan Kramat Jati. Data tersebut terhimpun hingga tingkat kelurahan pada pukul 06.00 WIB.

"Sudah tidak ada banjir, tapi masih ada pengungsi karena rumahnya masih dibersihkan," ujar Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD DKI Jakarta M. Ridwan.

Khususnya di wilayah Semanan, genangan banjir di kawasan RT 01 RW 1, kurang lebih terdapat genangan sekitar 10-20 cm masih ada pada Selasa (7/1).

Namun meski banjir sudah surut total, warga masih memilih untuk mengungsi dikarenakan rumahnya belum bersih dan layak untuk dihuni kembali pascabanjir.

"Kalau pagi, mereka kembali lagi ke rumah masing-masing, karena rumahnya belum bersih. Sehingga kalau malam kebanyakan kembali tidur di tempat penampungan," kata Ridwan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement