Rabu 08 Jan 2020 17:08 WIB

Anies Janjikan Perbaikan Peringatan Dini Banjir

Anies menyebut pemberitahuan luapan akan langsung lewat toa dan sirine

Rep: Amri Amrullah/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan
Foto: Republika/Flori Sidebang
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjanjikan akan ada perbaikan pemberitahuan peringatan dini banjir untuk warga Jakarta. Hal ini setelah pemberitahuan peringatan dini banjir yang sebelumnya dianggap kurang efektif bagi masyarakat, sehingga saat hujan lebat berakibat banjir pada 31 Desember 2019 dan 1 Januari 2020 kemarin warga cenderung tidak siap.

"Kita sejak kemarin review SOP (Standar Operating Procedur) yang ada. Dan salah satu hal yang diterapkan baru adalah, bila ada kabar (luapan air) maka pemberitahuan akan langsung ke warga tidak lalui jenjang," kata Anies di Balai Kota, Rabu (8/1).

Baca Juga

Dengan demikian, kata dia, tidak lagi dari Kelurahan bukan ke RW, RT tapi langsung ke masyarakat berkeliling dengan membawa toa untuk memberitahu semuanya.

"Termasuk sirine," ujar Anies. Ia berharap dengan peringatan dini banjir yang bisa diketahui secara langsung oleh masyarakat ini, warga yang tinggal di kawasan potensi banjir bisa segera bersiap.

Selama ini salah satu cara peringatan dini banjir yang digunakan pemerintah DKI adalah menggunakan informasi melalui hp. Namun cara tersebut dianggap kurang efektif, karena apabila ancaman banjir disampaikan pada malam dini hari, warga tidak membuka hp, seperti yang terjadi pada banjir Jakarta pekan lalu.

"Pada malam itu, pemberitahuan diberi tahu, tapi karena malam hari diberitahu lewat HP akhirnya yang sebagian tidak mendapat informasi," sebut Anies.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengakui untuk meningkatkan kewaspadaan banjir di musim penghujan kali ini, warga DKI Jakarta diminta bersiaga pada malam dini hari. Sebab intensitas hujan yang tinggi diprediksi cenderung lebih sering terjadi pada malam hari.

"Pada musim hujan di Jakarta akan lebih sering terjadi pada periode dini hari, malam hari," kata Kepala Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG Miming Saepudin. Ia menyebutkan hujan di Jakarta akan lebih sering terjadi pada malam hari, sedangkan pada siang hari karakteristik cuaca relatif berawan.

"Kemudian hujan lagi antara sore menjelang malam dan dini hari menjelang pagi," ujarnya. Untuk wilayah DKI, katanya, hujan pada malam hari akan cukup tinggi terjadi di wilayah utara.

Hujan dengan intensitas tinggi pada malam hari tersebut, katanya, seiring dengan permukaan laut Jakarta yang juga akan mencapai ketinggian maksimum. "Ini berbarengan dengan tinggi maksimum (di perairan, red.). Itu yang harus diwaspadai," katanya.

Terutama dalam dua hari ke depan, kata dia, intensitas hujan pada malam hari dan dini hari di wilayah Jakarta akan lebih tinggi. Oleh karena itu, BMKG meminta masyarakat untuk mewaspadai hujan lebat yang akan dapat menyebabkan kemungkinan ketinggian banjir rob yang cukup signifikan. "Ketinggian banjir robnya harus diwaspadai cukup signifikan," katanya.

Upaya kewaspadaan tersebut dapat dilakukan dengan memantau perkembangan situasi cuaca yang terjadi setiap hari. "Setiap hari memantau seperti apa kondisinya. Apakah hujan cukup signifikan tetap terjadi di wilayah Jabodetabek," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement