Rabu 08 Jan 2020 11:59 WIB

Viral Tanah Bergerak, BPBD Banten: Kemungkinan di Lebak

Pusdalops BPBD Banten menyebut lokasi tanah bergerak di video viral mungkin di Lebak

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Christiyaningsih
Pusdalops BPBD Banten menyebut lokasi tanah bergerak di video viral mungkin di Lebak. Ilustrasi.
Foto: Antara/Adi Prima
Pusdalops BPBD Banten menyebut lokasi tanah bergerak di video viral mungkin di Lebak. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banten, Giman, menyebut bahwa lokasi tanah bergerak pada video amatir yang viral di media sosial pada Selasa (7/1) adalah di Kampung Cinyiru, Kecamatan Lebak Gedong, Lebak. Hal ini karena di kecamatan tersebut memang terdampak longsor dan banjir.

"Kemungkinan memang di Cinyiru, kalau liat kondisinya memang Cinyiru itu longsor dan banjir di beberapa tempat. Tapi soal pergerakan tanah memang masih harus kita cek, karena kemarin baru kita teliti itu kenapa banyak longsor dan banjir di Lebak Gedong," tutur Giman, Rabu (8/1).

Baca Juga

Video berdurasi 1 menit 19 detik tersebut viral lantaran memperlihatkan kondisi tanah bergerak di sebuah lokasi terdampak bencana banjir. Dalam video itu, samar-samar pembuat video menjelaskan kengerian musibah tanah bergerak yang lokasinya tidak disebut jelas.

"Ini situasi tanah masih berjalan, ini Masjid Cinyiru sudah ada di bawah, semuanya tebing, sudah ada di bawah rumah tertimbun tidak bisa dibilang satu per satunya. Ini Jembatan Cinyiru aksesnya sangat sulit. Subhanallah, Allahu Akbar. Minta doanya dan bantuan tenanganya kepada seluruh relawan," demikian suara yang terdengar sejak detik ke-31.

Dugaan pun berkembang. Ada yang menyebut bahwa lokasi bencana terjadi di Ciniru, Kuningan, Jawa Barat. Adapula yang beranggapan bahwa kejadian tersebut berlokasi di Cinyiru, Kabupaten Lebak, Banten.

Sebelumnya Plt Kepala BPBD Kabupaten Lebak, Kaprawi, sempat menyebut bahwa kejadian tanah bergerak tersebut terjadi di Sukmajaya, Bogor. Namun hingga kini, ia mengaku masih mengecek lokasi sebenarnya dari insiden tanah bergerak.

"Itu sementara kami duga ada di Sukmajaya, bukan di Kabupaten Lebak. Sampai saat ini belum ada laporan masyarakat terkait tanah bergerak," tutur Kaprawi.

Kaprawi menuturkan bahwa ketika bencana seperti ini, sering kali beredar video yang masih harus dikonfirmasi kebenarannya. Terkadang video yang beredar justru terjadi di daerah berbeda atau di waktu yang berbeda pula. "Akan kita cek lagi ya, kalau memang ada yang bilang ini di Lebak," tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement