Selasa 07 Jan 2020 23:51 WIB

Wali Kota Risma Beri Santunan Anak Pasutri Tertimpa Pohon

Kunjungan Wali Kota Risma tersebut sebagai bentuk belasungkawa.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (kedua kanan).
Foto: Antara/Zabur Karuru
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (kedua kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memberikan santunan kepada dua anak pasangan suami istri (pasutri) warga Sidotopo Wetan Indah, Kenjeran yang meninggal setelah tertimpa pohon. Musibah terjadi saat hujan deras disertai angin kencan di Jalan Johar, Bubutan, Kota Surabaya, Senin (6/1).

"Yang kuat ya nak, kamu harus terus melanjutkan pendidikan sampai selesai," kata Wali Kota Risma kepada kedua anak korban saat mendatangi Adi Jasa tempat persemayaman sementara pasutri almarhum Tan Tiong Tjing dan almarhumah Lisa, Selasa (7/1).

Baca Juga

Kunjungan Wali Kota Risma tersebut sebagai bentuk belasungkawa serta untuk memberikan semangat dukungan moral kepada kedua anak yang ditinggalkan.

Selama kunjungan sekitar 15 menit itu, Wali Kota Risma nampak larut dalam kesedihan. Bahkan, kala itu, wali kota perempuan pertama di Surabaya ini juga nampak memeluk anak korban sembari terus memberikan semangat dukungan moral.

Sementara itu, Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara mengatakan, bahwa kunjungan Wali Kota Risma tersebut, sebagai bentuk belasungkawa sekaligus menyerahkan santunan kepada keluarga korban.

"Tadi ibu wali kota juga memberikan santunan kepada keluarga korban secara pribadi," kata Febriadhitya.

Disamping memberikan santunan, Pemkot Surabaya juga memastikan kelanjutan pendidikan kedua anak korban, yakni Virginia Claudia dan Felixiano. Diketahui, saat ini Virginia sedang menempuh pendidikan kuliah semester tujuh, sedangkan anak bungsu korban, Felixiano, jenjang SMP.

Kendati demikian, Febriadhitya memastikan, bahwa Pemkot Surabaya telah menjamin pendidikan kedua anak korban hingga lulus.

"Jadi untuk anak pertama, pemkot sudah bayar lunas kuliahnya hingga lulus. Sementara anak kedua (SMP), juga sudah dibayar lunas. Intinya agar mereka bisa terus sekolah," katanya.

Selain itu, kata Febriadhitya, ke depan pihaknya akan terus memonitor pendidikan kedua anak korban, terutama anak bungsu yang sedang menempuh jenjang pendidikan SMP.

"Yang jelas Pemkot Surabaya akan terus memonitor, untuk pendidikan ke depannya anak bungsu korban," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement