Selasa 07 Jan 2020 17:24 WIB

Gubernur Jateng Resmikan 3 Jembatan di Kabupaten Pekalongan

Gubernur Jateng meminta masyarakat untuk ikut merawat keberadaan jembatan tersebut.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Andi Nur Aminah
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo
Foto: Republika/Binti Sholikah
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo

REPUBLIKA.CO.ID, KAJEN -- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, meresmikan tiga jembatan yang selesai dibangun di Kabupaten Pekalongan, Selasa (7/1). Ketiga jembatan tersebut, terdiri atas Jembatan Kesesi di Desa Kesesi Kecamatan Kesesi, Jembatan Kali Keruh di Desa Luragung Kecamatan Kandangserang, dan Jembatan Polaga di Desa Pasir Kecamatan Bodeh Kabupaten Pemalang.

Peresmian ketiga jembatan tersebut, dipusatkan di Jembatan Kesesi Kecamatan Kesesi Kabupaten Pekalongan. Gubernur Ganjar dalam kesempatan itu, menyatakan dengan selesainya pembangunan ketiga jembatan tersebut, meminta masyarakat untuk ikut merawat keberadaan jembatan tersebut. "Saya pesan masyarakat jangan buang sampah di sungai, agar tidak menimbulkan persoalan baru nantinya," imbuhnya.

Baca Juga

Gubernur berharap, konstruksi jembatan yang dibangun kontraktor benar-benar memenuhi persyaratan, sehingga bisa bertahan lama. "Kekuatan jembatan ini akan langsung diuji, karena saat ini sedang musim hujan," tuturnya.

Mengenai penanganan bencana yang saat ini sering terjadi di wilayahnya, Ganjar mengungkapkan bahwa ritme bencana yang terjadi sudah mulai kelihatan. "Dengan demikian, petugas BPBD di lapangan sudah tahu apa yang harus segera dilakukan bila terjadi bencana," jelasnya.

Bupati Pekalongan Asip Kholbihi, dalam kesempatan itu menyebutkan Jembatan Kali Keruh di Desa Luragung diresmikan Gubernur Jateng karena sumber pendanaannya berasal dari Pemprov Jateng. Total anggaran yang digelontor untuk membangun jembatan itu mencapai Rp 14,6 miliar.

"Jembatan yang runtuh karena adanya penambangan pasir liar di bawahnya. Oleh karena itu, saya menghimbau masyarakat sekitar untuk tidak lagi menambang pasir di dekat jembatan," katanya.

Bupati juga menghimbau para kades dan camat di sekitar jembatan, agar memberi pemahaman pada masyarakat agar tidak terjadi lagi penambangan liar. "Kalau sampai jembatan roboh lagi, yang rugi juga masyarakat. Apalagi banyak guru yang berdomisili di wilayah Kabupaten Pekalongan, mengajar di Kabupaten Pemalang," katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement