Selasa 07 Jan 2020 16:03 WIB

Perambahan Hutan dan Penambangan Ilegal Jadi Penyebab Banjir

30 jembatan penghubung antardesa dilaporkan terputus akibat banjir.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Friska Yolanda
Musala di Desa Sajiramekar, Kecamatan Sajira, Lebak Banten, rusak parah terkena terjangan banjir dan longsor. Desa Sajira menjadi salah satu wilayah terdampak parah banjir dan longsor.
Foto: ACT
Musala di Desa Sajiramekar, Kecamatan Sajira, Lebak Banten, rusak parah terkena terjangan banjir dan longsor. Desa Sajira menjadi salah satu wilayah terdampak parah banjir dan longsor.

REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan perambahan hutan dan penambangan emas ilegal menjadi penyebab utama terjadinya banjir bandang dan longsor di Kecamatan Lebakgedong, Kabupaten Lebak, Banten. Presiden pun menginstruksikan agar aktivitas ini dihentikan. Hal ini disampaikan Jokowi saat meninjau lokasi bencana di Lebak, Selasa (7/1).

"Kita lihat memang ini karena perambahan hutan, karena menambang emas secara ilegal. Tadi sudah saya sampaikan ke pak gubernur, bupati agar ini dihentikan," ujar Jokowi.

Akibat aktivitas ini, ribuan masyarakat sekitar pun mengalami dampaknya dan menderita berbagai kerugian. Bahkan bencana ini menyebabkan adanya korban jiwa.

"Enggak bisa lagi karena keuntungan satu dua tiga orang, kemudian ribuan yang lainnya dirugikan dengan adanya banjir bandang ini," ucapnya.

Akibat musibah ini, 30 jembatan penghubung antardesa dilaporkan terputus, 19 sekolah rusak, dan 1.410 rumah warga rusak. Presiden pun meminta agar Pemprov Banten dan Kementerian PUPR segera menyelesaikan perbaikan seluruh fasilitas yang rusak.

"Tadi saya sudah perintah ke menteri PU agar dalam 3-4 bulan itu semuanya (30 jembatan rusak) sudah bisa diselesaikan," kata Jokowi.

Ia juga meminta agar dilakukan kajian relokasi pemukiman warga yang rawan bencana. Presiden pun mengingatkan agar masyarakat tetap waspada dan berhati-hati selama musim hujan ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement