REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) merupakan akses menuju Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) karena menhubungkan Bandung, Sumedang, dan Majalengka. Pemerintah menargetkan tol tersebut dapat digunakan pada akhir 2020 meski tidak semua seksi dibuka.
Wakil Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) John Wempi Wetipo mengatakan seksi satu, dua, dan tiga Tol Cisumdawu dapat diselesaikan. “Diharapkan tidak ada kendala, cuma bisa diselesaikan akan tuntas di September 2020,” kata Wempi di Gedung Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Senin (6/1).
Wempi mengharapkan tol tersebut dapat dibuka secara operasional bukan fungsional lagi pada akhir 2020 sehingga akses menuju BIJB dapat digunakan. Sementara untuk seksi empat, lima, dan enam Tol Cisumdawu, menurutnya masih membutuhkan kerja sama dari berbagai pihak untuk menyelesaikannya.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan meskipun seksi satu, dua, dan tiga Tol Cisumdawu pada akhir 2020 baru bisa dibuka, pemerintah akan mengupayakan cara lain untuk memaksimalkan akses menuju BIJB. Budi mengatakan akan menggunakan jalan nasional untuk mengubungkan askes tol tersebut menuju BIJB.
“Dari survei yang kami lakukan apabila ada perbaikan di jalan negara itu maka Bandung sampai Kertajati (BIJB) bisa dicapai dalam waktu 62 sampai 63 menit atau satu jam,” tutur Budi.
Untuk itu, Budi meminta bantuan Kementerian PUPR untuk invetarisasi jalan dari bagian seksi empat dan lima Tol Cisumdawu. Dengan begitu pengendara dapat melalui jalan eksisting atau nasional.
Tol Cisumdawu terdiri dari enam seksi yaitu seksi satu menhubungkan Cileuunyi-Tanjungsari sepanjang 12 kilometer dikerjakan oleh Cina Road and Bridge Corporation (CRBC) dan PT Adhi Karya (Persero) Tbk (joint venture). Seksi dua yakni Tanjungsari–Sumedang sepanjang 17,51 kilometer yang dikerjakan oleh Metallurgical Corporation of Cina dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Nindya Karya (Persero), dan PT Waskita Karya (Persero) (joint venture).
Seksi tiga yakni Sumedang-Cimalaka sepanjang empat kilometer dikerjakan oleh PT Girder Indonesia. Seksi empat menghubungkan Cimalaka-Legok sepanjang 8,20 kilometer, seksi lima yakni Legok–Ujungjaya sepanjang 14,90 kilometer, dan seksi enam Ujungjaya–Kertajati sepanjang 6,06 kilometer.