Senin 06 Jan 2020 16:47 WIB

Korban Meninggal Banjir Jabodetabek dan Lebak Dapat Santunan

Besarnya santunan yang diterima per ahli waris Rp 15 juta.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Andi Nur Aminah
Warga membawa bantuan logistik dengan menggunakan perahu karet untuk korban banjir bandang di Lebak, Banten, Sabtu (4/1/2020).
Foto: Antara/Humas BNI
Warga membawa bantuan logistik dengan menggunakan perahu karet untuk korban banjir bandang di Lebak, Banten, Sabtu (4/1/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah melalui Kementerian Sosial (Kemensos) memberikan santunan kematian untuk korban meninggal dunia akibat bencana banjir Jakarta Bogor Depok Tangerang Bekasi (Jabodetabek) dan Lebak, Banten 1 Januari 2020 lalu. Santunan untuk korban meninggal dunia sebanyak Rp 15 juta untuk per ahli waris.

Sekretaris Jenderal Kemensos Hartono Laras mengungkap besaran santunan untuk korban yang meninggal dunia. "Besar santunan Rp 15 juta per ahli waris dan nanti diterima," katanya saat ditemui usai rapat koordinasi Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS), di Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), di Jakarta, Senin (6/1).

Baca Juga

Sementara itu Menko PMK Muhadjir Effendy menambahkan, pemerintah memberikan bantuan ganti manfaat sebesar Rp 500 ribu untuk korban terdampak bencana. Selain itu, pihaknya mengaku telah memenuhi kebutuhan makanan dan tempat penampungan sementara para korban. "Kami juga memenuhi kebutuhan pakaian para korban," ujarnya.

Yang tidak kalah penting, ia menyebutkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah memberikan bantuan pendidikan. Ia menegaskan kegiatan belajar mengajar di daerah bencana banjir tidak boleh terganggu.

"Jadi semua kebutuhan korban bencana banjir telah dipenuhi. Kami tidak hanya memperhatikan wilayah Jabodetabek melainkan juga wilayah terdampak lainnya seperti Lebak Banten," ujarnya.

Sebelumnya jumlah korban meninggal dunia akibat bencana banjir di Jakarta Bogor Depok Tangerang Bekasi (Jabodetabek) dan Lebak, Banten pada 1 Januari 2020 lalu bertambah. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sedikitnya 60 jiwa meninggal dunia akibat banjir Jabodetabek.

"Sebanyak 60 jiwa tercatat meninggal dunia akibat banjir hingga Ahad (5/1)," ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Bencana BNPB Agus Wibowo saat dihubungi Republika.co.id, Ahad (5/1).

Rinciannya, dia melanjutkan, Jakarta Barat empat jiwa, Jakarta Pusat dua jiwa, Jakarta Timur delapan jiwa, Jakarta Utara satu jiwa, Jakarta Selatan satu jiwa. Kemudian Bogor 16 jiwa, Kota Bogor satu jiwa, Kota Depok tiga jiwa, Tangerang satu jiwa, Tangerang Selatan empat jiwa, Bekasi satu jiwa, Kota Bekasi sembilan jiwa, dan Lebak sembilan jiwa.

Ia menambahkan, penyebab korban meninggal dunia bermacam-macam. Mulai dari terseret arus banjir 31 jiwa, tersengat listrik enam jiwa, keracunan asap genset empat jiwa, longsor empat orang, banjir dan kebakaran dua jiwa, hipotermia dua jiwa, serangan jantung dua jiwa, tertimpa bangunan dua jiwa.

"Sisanya Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dan usia lanjut satu jiwa, kelelahan satu jiwa, dan belum teridentifikasi lima orang," ujarnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement