Ahad 05 Jan 2020 23:17 WIB

Kebakaran di Solok Selatan, 5 Unit Rumah Ludes Terbakar

5 unit rumah dan 11 mesin perahu tempek rusak akibat terbakar.

Rep: Febrian Fachri / Red: Nashih Nashrullah
5 unit rumah dan 11 mesin perahu tempek rusak akibat terbakar di Solok Selatan. Foto ilustrasi kebakaran.
Foto: PT Multi Kusuma Cemerlang (MKC)
5 unit rumah dan 11 mesin perahu tempek rusak akibat terbakar di Solok Selatan. Foto ilustrasi kebakaran.

REPUBLIKA.CO.ID, SANGIR BATANG HARI— Kebakaran terjadi di Dermaga, Jorong Kampung Baru Pulau Panjang, Nagari Lubuk Ulang Aling, Kecamatan Sangir Batang Hari, Kabupaten Solok Selatan pada Ahad (5/1). 

Wali Nagari Lubuk Ulang Aling, Jul Hendri, mengatakan peristiwan naas ini terjadi sekitar pukul 10.00 WIB pagi. Api melahap sebanyak lima unit rumah yang terbuat dari kayu, 11 mesin perahu tempek, dan satu unit sepeda motor.

Baca Juga

''Rumah-rumah (yang terbakar) itu terletak di dekat pinggira Sungai Batang Hari. Semuanya ludes terbakar. Api menghanguskannya begitu cepat, hanya dalam waktu 15-30 menit. Beruntung tidak ada korban jiwa," kata Jul Hendri.

Kelima unit rumah yang terbakar menurut Jul Hendri terbuat dari kayu. Satu unit rumah merupakan rumah kosong yang telah lama ditinggal pergi pemiliknya. 

Sementara mesin 11 unit perahu tempek merupakan perahu yang biasanya dijadikan masyarakat setempat buat beraktivitas dan menyeberangi Sungai Batang Hari. 

Mesin perahu dititipkan di rumah-rumah yang terbakar tersebut karena dalam beberapa hari terakhir perahu tak dapat berlayar karena arus Sungai Batang Hari sangat deras sehingga berbahaya buat diseberangi dengan perahu tempek tersebut.

Jul Hendri menambahkan kebakaran ini berdampak pada 15 jiwa yang berasal dari 4 kepala keluarga (KK). Sementara ke 4 KK tersebut mengungsi ke rumah saudara dan karib kerabat terdekat. Kebetulan salah satu korban merupakan adik kandung Jul Hendri. ''Termasuk salah seorang korban adik saya sendiri. Dan sekarang mengungsi ke rumah saya," ucap Jul Hendri.

Para korban kebakaran ini, lanjut Hendri, juga merupakan korban banjir akhir 2019 lalu karena meluapnya aliran Sungai Batang Hari. Kebakaran ini diperkirakan membuat kerugian sekitar Rp 600 juta ampai 700 juta.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement