Ahad 05 Jan 2020 06:30 WIB

Bahu-membahu Hadapi Banjir

Warga diizinkan mengungsi ke halte Transjakarta.

Guru dan murid membersihkan meja dan kursi pascabanjir yang merendam SMA Negeri 8 Jakarta di Bukit Duri, Tebet, Jakarta, Sabtu (4/1/2020).
Foto: ANTARA FOTO
Guru dan murid membersihkan meja dan kursi pascabanjir yang merendam SMA Negeri 8 Jakarta di Bukit Duri, Tebet, Jakarta, Sabtu (4/1/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bencana banjir yang melanda pada awal tahun ini tak lantas membuat masyarakat hanya berdiam diri dan menanti bantuan datang dari pemerintah. Sejumlah lembaga turut bergerak untuk membantu warga yang terkena bencana tersebut.

Seperti yang dilakukan Lembaga Kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) dalam serah terima armada bantuan korban bencana banjir di Jakarta Timur, Sabtu (4/12). Direktur Program ACT Wahyu Novian mengatakan, dalam penanganan bencana banjir, ACT memberikan bantuan beberapa armada, seperti truk makanan, truk beras, ambulans.

Baca Juga

"Kami telah menyiapkan satu truk makanan sekelas bintang lima, lengkap dengan peralatan makanan dan chef hotel," ungkap dia dalam sambutan pelepasan armada bantuan di RPTRA Permata Intan, Bidara Cina, Jatinegara.

Dalam satu hari, satu truk makanan ini bisa memproduksi seribu boks makanan untuk makan siang. Khusus di posko bantuan ACT di Bidara Cina, makanan disiapkan untuk 270 penyintas.

Truk makanan ini tidak hanya mendistribusikan makanan di daerah Bidara Cina, tetapi juga di daerah terdampak bencana banjir lainnya. Selain truk makanan, juga disiapkan truk beras yang memuat 1 ton atau 1.000 kilogram. "Setiap orang akan mendapatkan 5 kilogram beras dan bahan pokok lainnya," ujar Wahyu.

ACT juga menyiapkan mobil ambulans lengkap dengan perlengkapan rumah sakit dan dokter untuk penanganan kesehatan darurat. Pihaknya juga menyediakan dua truk air minum wakaf yang diproduksi oleh ACT. Selain itu, untuk persediaan makanan sehari-hari, ACT juga menyiapkan dapur umum mandiri. Bahan logistik dikirimkan oleh ACT sesuai kebutuhan termasuk relawan yang memasaknya.

photo
Petugas Laskar Dewan Masjid Indonesia Pusat membersihkan masjid terdampak banjir di Jalan Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (4/11).

Bantuan kesehatan

Ada pula Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) bersama perusahaan Lintasarta menyalurkan bantuan berupa hygiene kit dan baby kit senilai Rp 100 juta untuk korban banjir di Kampung Pulo, Jakarta Timur, pada Sabtu (4/1).

Direktur Pendistribusian Baznas Irfan Syauki Beik menyambut positif kerja sama pemberian donasi oleh Lintasarta. Menurut dia, bantuan tersebut sangat membantu para pengungsi untuk menjaga kebersihan mereka sehingga mereka terhindar dari sejumlah penyakit yang timbul pascabanjir.

"Sejak banjir melanda kawasan Jabodetabek pada malam tahun baru, Baznas telah bergerak cepat bekerja secara penuh 24 jam merespons segala kebutuhan dari warga korban banjir, mulai dari bantuan evakuasi, bantuan makanan, hingga layanan kesehatan. Baznas akan menjaga komitmen menjadi badan zakat yang terdepan dalam membantu masyarakat membutuhkan," kata Irfan melalui pesan tertulis kepada Republika, Sabtu (4/1).

Irfan menyampaikan, area terdampak banjir yang melanda Jabodetabek luas dan banyak warga yang menjadi korban. Oleh karena itu, masih banyak bantuan yang dibutuhkan untuk meringankan beban mereka. Baznas mengajak masyarakat untuk ikut serta bahu-membahu membantu warga yang terdampak banjir. "Baznas siap membantu mendistribusikan dan melayani agar mereka bisa kembali bangkit dan kembali ke kehidupan mereka dengan normal," ujarnya.

General Manager Corporate Secretary Lintasarta Ade Kurniawan mengatakan, bantuan dalam bentuk paket hygiene kit dan baby kit merupakan jenis bantuan yang tidak banyak terpikirkan oleh para donatur. Padahal, jenis bantuan tersebut menjadi kebutuhan primer, khususnya bagi para pengungsi bencana banjir dan masih akan sangat dibutuhkan pascabanjir nantinya.

Penggalangan dana untuk membantu korban banjir di Jakarta dan sekitarnya turut dilakukan melalui aplikasi Gojek. Selama dua hari penggalangan, dana yang terkumpul mencapai angka Rp 150 juta. "Kami bersyukur dan berterima kasih kepada masyarakat, pelanggan, dan mitra Gojek yang memiliki empati luar biasa atas musibah banjir ini," kata Kevin Aluwi, co-CEO Gojek, melalui keterangan resmi, Sabtu (4/12).

Kevin menilai, dengan tingginya antusiasme dan empati masyarakat, target tersebut dapat terealisasi lebih cepat untuk kemudian disalurkan lewat Baznas. "Besarnya bantuan yang terkumpul dalam dua hari terakhir menjadi bukti tingginya kepercayaan masyarakat terhadap Gojek, Baznas, dan Kitabisa untuk menyalurkan bantuan," ujarnya lagi.

photo
Sejumlah warga berlindung dari genangan air banjir di Jalan Teluk Gong, Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu (4/11).

Seluruh donasi akan disalurkan untuk membantu korban, termasuk mitra Gojek yang terdampak bencana banjir. "Kami mengundang sebanyak-banyaknya masyarakat untuk berpartisipasi dengan cara berdonasi melalui aplikasi Gojek untuk membantu saudara-saudara kita yang terkena dampak bencana banjir di DKI Jakarta dan sekitarnya," kata Kevin.

Sementara, Direktur Utama PT Transjakarta Agung Wicaksono menyampaikan, warga diizinkan mengungsi di halte Transjakarta Jembatan Baru, Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat, sampai rumah mereka benar-benar bersih dari banjir dan bisa dihuni kembali.

"Kalau kami melihatnya, dari Transjakarta tentu kita ingin layanan transportasi publik segera berjalan di halte ini. Tapi, kita juga memahami dari aspek kemanusiaan, ini ada warga yang masih harus memanfaatkannya," kata Direktur Utama PT Transjakarta Agung Wicaksono, di Jakarta, Sabtu. n antara ed: endah hapsari

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement