REPUBLIKA.CO.ID, MUARA LABUH -- Pemerintah Kabupaten Solok Selatan (Solsel) meminta pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) agar membangunkan dua jembatan di Kecamatan Sangir Batang Hari. Selama ini menurut Bupati Solok Selatan Muzni Zakaria, tak ada satupun jembatan yang menghubungkan Sungai Batang Hari di Kecamatan Sangir Batang Hari. Padahal kata Muzni ada banyak warga yang membutuhkan jembatan agar aktivitas masyarakat bisa lebih mudah terutama buat akses pendidikan, ekonomi dan kesehatan.
"Sepanjang itu Sungai Batang Hari di bawah (SBH), tidak ada satupun jembatan disana. Padahal banyak penduduk di seberangnya," kata Muzni, melalui siaran pers yang diterima Republika, Sabtu (4/1).
Muzni menyebut setidaknya ada dua jembatan yang terhubung di Sangir Batang Hari. Supaya kelancaran aktivitas masyarakat setempat jadi lebih baik. Saat bencana banjir di Sangir Batang secara beruntun di penghujung 2019 lalu, ada banyak korban yang terlantar di Kecamatan Sangir Batang Hari. Tim pembawa bantuan harus menaiki perahu untuk menjangkau warga.
"Sekarang kita minta kepada PUPR agar merelisasikannya. Kita meminta setidak-tidaknya ada dua jembatan disana. Kalaupun tidak bisa permanen, paling tidak jembatan gantung saja, tapi yang bisa dilewati oleh roda dua dan juga roda empat," saat menerima kedatangan Wamen PUPR Jhon Wempi Wetipo tengah pekan ini.
Permohonan lain yang disampaikan Pemkab Solsel selain pembangunan jembatan ialah normalisasi sungai dan penguatan tebing sungai serta relokasi warga yang terdampak banjir.