Sabtu 04 Jan 2020 12:01 WIB

Banjir Awal Tahun Baru, Korban Jiwa Bertambah

Pemprov DKI satukan lembaga penolong korban banjir.

Sejumlah anak membersihkan endapan lumpur pascabanjir yang melanda kawasan Kampung Pulo, Jakarta, Jumat (3/1/2020).
Foto: Antara/Dhemas Reviyanto
Sejumlah anak membersihkan endapan lumpur pascabanjir yang melanda kawasan Kampung Pulo, Jakarta, Jumat (3/1/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo mengatakan, korban banjir Jabodetabek, Jawa Barat, dan Banten bertambah. Jumlahnya hingga Jumat (3/1) telah mencapai 43 jiwa.

"Korban bertambah menjadi 43 jiwa menurut data hingga Jumat, pukul 09.00 WIB. Korban terbanyak akibat terseret arus banjir dan tertimbun tanah longsor," kata dia dalam keterangan pada Jumat (3/1).

Baca Juga

Agus mengatakan, korban meninggal dunia terbanyak di Kabupaten Bogor sebanyak 16 orang, disusul Kabupaten Lebak delapan orang, Jakarta Timur tujuh orang, Kota Depok dan Kota Bekasi masing-masing tiga orang, serta Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Kota Bogor, Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan, dan Kabupaten Bekasi, masing-masing satu orang.

photo
Warga korban banjir berada di dalam tenda darurat di bantaran rel kereta Pesing, Jakarta Barat, Jumat (2/1/2020).

Selain terseret arus banjir sebanyak 17 orang dan tertimbun tanah longsor sembilan orang, korban jiwa juga terjadi karena tersengat arus listrik delapan orang, dan hipotermia tiga orang. Sebanyak lima orang lainnya masih dalam pendataan dan satu orang dilaporkan masih hilang.

Korban yang terseret arus banjir paling banyak berasal dari Kabupaten Bogor 11 orang, Jakarta Timur tiga orang, serta Jakarta Barat, Kota Bekasi, dan Kabupaten Lebak, masing-masing satu orang.

Korban yang tertimbun tanah longsor berasal dari Kabupaten Lebak empat orang, Kota Depok tiga orang, Kabupaten Bekasi, dan Kota Bogor, masing-masing satu orang. Korban yang tersengat arus listrik berasal dari Kabupaten Lebak dan Kota Bekasi, masing-masing dua orang serta Jakarta Pusat, Jakarta Timur, Kota Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan, masing-masing satu orang.

Menteri Sosial Juliari Peter Batubara mengatakan, pihaknya akan memberi santunan untuk korban meninggal karena banjir. Dia menegaskan, bantuan itu akan diproses dengan cepat dan langsung. "Kita ada santunan untuk korban meninggal senilai Rp 15 juta. Dan sudah mulai diberikan kemarin," kata dia ketika ditemui di lokasi terdampak banjir di Ciledug Indah, Jumat (3/1).

Ketika ditanya prosesnya, politikus PDIP itu menegaskan, hanya memerlukan konfirmasi dari pemda terkait. "Dan memang tidak pernah ada birokrasi dari Kemensos. Begitu nanti ada konfirmasi (meninggal) dari pemda kami akan langsung berikan," ujar dia. Juliari mengatakan, dana bantuan tersebut akan diberikan secara tunai kepada ahli waris korban.

Dia memaparkan, bantuan lainnya yang diberikan Kemensos ada dalam bentuk logistik dan makanan. Jenis makanan yang berbeda bagi anak dan dewasa akan disediakan pihaknya. Sementara untuk air bersih dan obat, menurut dia, akan diberikan oleh pemda setempat dan Kemenkes.

Sementara itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengumpulkan lembaga kemanusiaan untuk bersama membantu korban banjir di wilayah DKI Jakarta. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, tujuannya agar bantuan yang diberikan mereka tidak terkumpul di satu titik di pengungsian.

"Jadi siapa mengerjakan apa, di mana, kapan, itu dikumpulkan di situ. Jadi di situ perkumpulan orang-orang baik yang memilih untuk memfasilitasi kebaikan," kata Anies saat membuka nota kesepahaman dengan belasan lembaga kemanusiaan di Balai Kota Jakarta, Jumat (3/1).

Anis mengatakan, saat ini ada 109 lokasi pengungsi, sebelumnya ada 113 yang harus dibantu. Menurut dia, tanggung jawab Pemprov DKI bukan hanya melaksanakan yang sudah menjadi kewajiban pokok, yaitu menyelamatkan setiap warga negara. Akan tetapi, pemprov juga bertanggung jawab memfasilitasi pihak yang ingin membantu. n Fauziah Mursid, Zainur Mahsir Ramadhanrr laeny sulityawati/ali yusuf ed: fitriyan zamzami

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement