REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ustaz Abdul Somad (UAS) menyampaikan harapannya untuk Harian Republika yang telah mencapai usia 27 tahun pada hari ini, Sabtu (4/1). Pada 4 Januari 1993 silam, media massa yang meneguhkan prinsip Islam, rahmatan lil 'alamin, itu untuk pertama kalinya hadir di tengah masyarakat.
UAS berharap, seluruh insan jurnalis Republika menyadari perannya sebagai juru dakwah. Sebab, dakwah tidak selalu berwujud ceramah. Mencerahkan masyarakat dengan tulisan-tulisan yang informatif dan edukatif juga menjadi bagian tugas pendakwah.
"Ceramah adalah dakwah. Tapi, dakwah bukan ceramah. Pemberitaan yang benar sesuai fakta juga dakwah. Maka, gunakanlah media sebagai ibadah amal dakwah," kata mubaligh kelahiran Sumatra Utara itu saat dihubungi, Jumat (3/1) malam.
27 Tahun Republika
Era digital saat ini menjadi tantangan tersendiri bagi publik. Sebab, arus informasi begitu deras dan cepat. Menurut UAS, jurnalis Republika harus ambil bagian dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa.
Caranya, dengan menyajikan publikasi yang jelas memilah antara yang hak dan yang batil. Kebenaran jangan sampai tersamarkan.
"Tidak ada yang namanya opini publik. Yang ada hanyalah opini yang selalu dipublikasikan. Maka, publikasikan kebenaran hingga tampak jelas ketidakbenaran," ucapnya.
UAS juga mengingatkan satu petuah dari Umar bin Khaththab. "Kalau kita letih karena telah melakukan kebajikan, maka keletihan itu sesungguhnya akan hilang, sedangkan kebajikan akan tetap adanya." Bekerja di jalan kebaikan hendaknya diniatkan secara ikhlas untuk meraih ridha Allah SWT.
"Bekerjalah dengan niat ibadah. Lelah pun menjadi ibadah," ujarnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
